Kepolisian mengamankan sekitar ratusan pelajar STM dan SMA yang coba memasuki wilayah Jakarta untuk mengikuti demo penolakan Omnibus Law Cipta Kerja. Sempat terjadi kericuhan saat polisi akan menghalau ratusan pelajar tersebut.
Kapolsek Medan Satria Kompol Agus Rochmat mengatakan para pelajar tersebut memaksa untuk menerobos para petugas yang berjaga di pos penyekatan tersebut. Bahkan, mereka sempat melemparkan batu hingga kayu ke arah pos polisi Harapan Indah.
"Tadi siang ada sekitar ratusan anak STM/SMA yang akan mengarah ke Jakarta. Jadi oleh personel gabungan dengan Brimob, TNI, Satpol PP, kita halau. Ada seratus lebih kita amankan ke Polres Bekasi," ujar Agus, di lokasi, Kamis (8/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengatakan, mayoritas pelajar berasal dari Kota maupun Kabupaten Bekasi. Namun, beberapa ditemukan pelajar dari luar kota.
"Dari Bekasi kota, kabupaten, bahkan tadi ada pelajar dari Kuningan, Jawa Barat," ungkapnya.
Sempat terjadi ketegangan antara aparat keamanan dan para pelajar. Para pelajar sempat melemparkan batu ke arah aparat keamanan.
Aparat yang berjaga sempat melarikan diri dari lemparan batu. Namun, insiden tersebut berhasil ditangani.
"Sebagian kita amankan, yang lain kita pecah dan sekarang bubar, ada yang mengarah ke Bekasi," jelas Agus.
Agus mengakui, akibat insiden tersebut, sejumlah kaca jendela pos polisi pecah. Bahkan, kaca mobil anggota kepolisian turut pecah karena lemparan batu pelajar STM.
Ia menekankan, para pelajar yang diamankan ke Mapolres Bekasi Kota tidak ditahan. Mereka hanya akan didata terlebih dulu sebelum dikembalikan ke orang tua masing-masing.
"Kita data setelah itu dipanggil orang tuanya, setelah itu kita kembalikan lagi," tuturnya.
(dmi/arh)