Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dipastikan akan melakukan lawatan lima hari ke Amerika Serikat (AS) pada 15-19 Oktober mendatang.
Juru Bicara Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, kunjungan ini dilakukan Prabowo untuk memenuhi undangan pemerintah AS yang disampaikan Menhan AS Mark Esper beberapa waktu lalu.
"Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto diundang pemerintah Amerika Serikat melalui Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper untuk berkunjung ke Amerika Serikat pada tanggal 15-19 Oktober 2020," kata Dahnil saat menyampaikan keterangan, Kamis (8/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dahnil menuturkan, kunjungan Prabowo sekaligus melanjutkan berbagai pembicaraan detail mengenai kerja sama kedua negara di bidang pertahanan.
"Melanjutkan pembicaraan detail terkait kerja sama bilateral bidang pertahanan," kata dia.
Dahnil menjelaskan Prabowo selama ini memang aktif melakukan diplomasi dengan AS meski tidak berkunjung secara langsung ke negeri Paman Sam itu.
Upaya diplomasi ini merupakan salah satu langkah mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan tidak terlibat aliansi militer dengan negara manapun, termasuk AS.
"Sesuai prinsip politik bebas aktif dan tidak terlibat aliansi militer dengan negara mana pun, namun menjaga kedekatan yang sama dengan semua negara," katanya.
Sebelumnya media Politico melaporkan Prabowo kembali diizinkan masuk ke AS dan dikabarkan telah menerima visa.
Prabowo telah lama masuk daftar hitam AS atas dugaan perannya dalam pelanggaran hak asasi manusia sejak beberapa dekade lalu.
Pada 2000, dia sempat ditangkal ketika akan berkunjung ke AS untuk menghadiri upacara kelulusan putranya Didit Hadiprasetyo di salah satu universitas di Boston.
Kala itu, tak jelas alasan AS mengembargo Prabowo masuk ke negaranya. Akan tetapi, artikel yang ditulis New York Times pada Maret 2014 mengungkapkan bahwa pemerintah AS sempat khawatir dengan stabilitas Indonesia pasca jatuhnya Soeharto.
Kepada Reuters pada 2012, Prabowo sempat menyatakan bahwa dia ditolak masuk AS atas tuduhan menghasut kerusuhan yang menewaskan ratusan orang setelah Soeharto lengser.
(psp/tst)