Demo Omnibus Law Pontianak Ricuh, 26 Orang Ditangkap

CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2020 17:56 WIB
Massa pedemo melempari petugas dengan botol dan batu. Massa juga merusak taman di Gedung DPRD.
Foto ilustrasi. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
Pontianak, CNN Indonesia --

Demonstrasi menolak Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) se-Kalimantan Barat di Gedung DPRD Kalbar, di Kota Pontianak, Kamis (8/10), berakhir ricuh.

Demonstrasi yang semula berjalan baik sejak pagi, pada sore hari berakhir dengan kericuhan. Massa yang terdiri dari buruh dan mahasiswa melempari botol plastik dan batu serta membakar sejumlah tanaman di pelataran Gedung DPRD.

Satreskrim Polresta Pontianak Kota pun menangkap 26 pedemo yang kedapatan membuat ricuh aksi massa itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabag Ops Polresta Pontianak, AKP Rizal mengatakan, kericuhan ditengarai disusupi oleh sejumlah orang tak dikenal .

"Sejumlah oknum itu (26 orang) sudah kita amankan untuk dimintai keterangan. Saat ini kita masih dalami motifnya apa, hingga melakukan pelemparan ke arah polisi dan merusak taman di Gedung DPRD serta barang-barang di sana," ujarnya.

Rizal memastikan tak ada yang mengalami luka berat akibat demo ricuh di Gedung DPRD Kalbar. Dan hingga saat ini, kendati massa aksi telah bubar, pihaknya masih melakukan penjagaan di sejumlah titik, seperti Gedung DPRD Kalbar, dan sejumlah objek vital nasional.

 Presiden Mahasiswa IAIN Pontianak, M Ali Fahmi menyebut kericuhan dalam demo di Gedung DPRD Kalbar dilakukan oleh orang tak dikenal.

"Awalnya kami damai saja menolak UU Ciptaker, tapi kayaknya ada yang menyusupi demo kami hingga jadi lempar-lemparan dan bakar-bakar ban serta tanaman. Nah yang bakar dan lempar itu enggak pakai atribut kampus. Kita enggak tahu juga mereka datang dari mana," katanya.

Berkaca dari kericuhan hari ini, mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa nusantara akan melakukan konsolidasi ulang.

"Kami rapat ulang. Dan aksi berikutnya kami pastikan damai," katanya.

(dho/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER