Massa aksi tolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) belum berhasil menembus Istana Kepresidenan. Massa disekat polisi di sejumlah titik di Ring 1.
Pencegatan pertama dilakukan kepolisian di kawasan Harmoni. Massa tertahan di perjalanan menuju sisi barat Istana karena polisi telah bersiaga sejak pagi.
Bentrokan dimulai pukul 14.15 WIB setelah negosiasi antara massa dengan aparat buntu. Massa memaksa mendekat ke Istana, tapi tak diberi jalan. Massa pun melempari aparat dengan batu, dibalas meriam air dari kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Titik kedua ada di sekitar Patung Arjuna Wiwaha. Sejak pagi, ribuan massa memadati Bundaran Indosat. Mereka juga memaksa mendekat ke Istana untuk menyampaikan pesan ke Presiden Joko Widodo.
Namun pagar kawat dan barisan Brimob tak mau bergerak satu langkah pun. Sekitar 14.15 WIB, massa mulai melempar batu ke aparat. Polisi membalas dengan gas air mata.
![]() |
Bentrok sempat berjalan alot. Massa membakar pos polisi di samping Patung Arjuna Wiwaha. Polisi bergerak maju sekitar 16.00 WIB dan massa terpecah ke Medan Merdeka Selatan, MH Thamrin, dan Abdul Muis.
Massa juga disekat di Jalan Medan Merdeka Timur dan Medan Merdeka Selatan. Mereka bahkan tak bisa masuk ke sekitar Stasiun Gambir karena polisi memasang barikade di jalan menuju Istana.
Sebagian massa membakar barang yang mereka temui di tengah jalan. Bahkan sejumlah massa membakar Pos Polisi Tugu Tani.
Sebagian massa juga tertahan di Jalan MH Thamrin. Saat ini kepolisian masih memecah massa di sekitar Sarinah. Massa melawan dengan lemparan batu dan petasan.
Sebelumnya, mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa guna membatalkan pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja. Sejumlah demonstrasi telah digelar di berbagai daerah sejak Senin (5/10). Aksi membesar di Jakarta mulai hari ini.
(dhf/ain)