Bentrok antara massa pengunjuk rasa menolak Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) dengan polisi kembali pecah di Simpang Harmoni, Jakarta Pusat. Kali ini polisi yang dipukul mundur pedemo sehingga simpang harmoni dikuasai massa. Polisi dipukul mundur hingga dekat Istana.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, sekitar pukul 19.00, konsentrasi massa yang sebelumnya sempat pecah karena dipukul mundur polisi, kini kembali merangsek. Barikade polisi di Jalan Majapahit, persis di depan Kantor Sekretariat Negara dipaksa mundur menuju Istana.
Padahal sore sebelumnya polisi memukul mundur sehingga konsentrasi massa aksi terpecah ke tiga ruas jalan menuju Harmoni. Masing-masing berada di Jalan Veteran, Jalan Gajah Mada, dan jalan Suryapranoto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, selepas Maghrib, massa kembali maju dan menguasai simpang Harmoni. Massa aksi sebelumnya juga sempat membakar pos polisi yang persis berada di simpang Harmoni.
Hingga berita ini ditulis, polisi masih mencoba membubarkan aksi massa dengan terus menembakkan gas air mata, sekaligus menerjunkan pasukan motor brimob.
Kericuhan kembali pecah memasuki waktu malam. Pedemo melemparkan molotov dan petasan ke arah kepolisian di kawasan Jalan MH Thamrin tepatnya di depan The City Tower. Belum terlihat jelas pendemo tersebut berasal dari unsur apa.
Hanya saja aparat kepolisian masih terus menyisir dan memukul mundur pedemo dengan melakukan serangan balik berupa tembakan gas air mata. Sejumlah personel kepolisian pun dengan kendaraan bermotor telah tiba di lokasi.