Hampir 1.000 Pedemo Ditangkap, Polisi Sebut Anarko & Perusuh

CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2020 19:12 WIB
Sekitar seribu orang dalam aksi demo tolak Omnibus Law Cipta Kerja, Kamis (8/10) diciduk aparat dan dilakukan pemeriksaan hingga rapid test.
Pos Polisi di Harmoni dibakar massa , Jakarta, 8 Oktober 2020. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi mengaku telah meringkus hampir 1.000 orang diduga perusuh dalam aksi demo menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di wilayah Jakarta.

Kabid Humas Polda Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut perusuh yang ditangkap itu adalah bagian dari kelompok anarko.

"Sudah hampir seribu yang kita amankan, itu adalah anarko-anarko itu, perusuh-perusuh itu," kata Yusri kepada wartawan, Kamis (8/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusri menyebut para perusuh itu sengaja menunggangi aksi demo yang dilakukan oleh elemen buruh dan mahasiswa.

"Ini memang perusuh yang menungggangi teman-teman buruh melakukan unjuk rasa ini," ucap Yusri.

Sejak Rabu (7/10) kemarin, aparat kepolisian diketahui terus melakukan patroli dan menangkap oknum-oknum yang diduga ingin terlibat dalam aksi demo.

Massa yang ditangkap itu lantas tak hanya menjalani pemeriksaan, tapi juga menjalani rapid test. Hal itu dilakukan untuk mengecek apakah mereka terpapar Covid-19 atau tidak.

Pantauan CNNIndonesia,com, hingga petang kericuhan di sejumlah titik sekitar Istana Kepresidenan masih berlangsung.

Kericuhan bahkan melebar ke sejumlah daerah lainnya di ibu kota. Pedemo melemparkan molotov dan petasan ke arah kepolisian di daerah Sudirman, tepatnya di depan The City Tower. Belum terlihat jelas asal-usul pedemo tersebut.

Sementara itu aparat kepolisian masih terus menyisir dan memukul mundur pedemo dengan melakukan serangan balik berupa tembakan gas air mata. Sejumlah personel kepolisian pun dengan kendaraan bermotor telah tiba di lokasi.

(dis/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER