Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) masih melakukan konsolidasi terkait rencana aksi demo lanjutan menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Belum bisa memastikan kapan aksi demonstrasi bakal digelar kembali.
"Akan dikonsolidasikan kembali," kata Koordinator Media Aliansi BEM SI, Andi Khiyarullah saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (9/10).
Andi menuturkan saat ini pihaknya masih fokus melakukan advokasi terhadap para mahasiswa yang ditangkap dan ditahan kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diperkirakan ada puluhan mahasiswa yang ditangkap oleh aparat. Itu pun hanya yang ditahan di Polda Metro Jaya, belum di daerah lain. Saat ini, lanjutnya, pihaknya masih terus melakukan pendataan.
"Kami masih fokus advokasi teman-teman yang ditahan di Polda," ucap Andi.
Aksi demo menolak Omnibus Law Cipta Kerja di Jakarta, Kamis (8/10) kemarin berakhir dengan kericuhan dan perusakan serta pembakaran sejumlah fasilitas umum.
Tercatat ada tiga pos polisi yang dibakar oleh massa, yakni pos polisi Patung Kuda Arjuna Wiwaha, pos polisi Tugu Tani, serta pos polisi Harmoni.
Kemudian, sebanyak 20 halte bus Transjakarta juga menjadi sasaran aksi perusakan hingga pembakaran oleh massa. Yakni, halte Bundaran HI, halte Sarinah, halte Pasar Senen, halte Tosari Baru, dan lainnya.
Sementara itu, sejumlah elemen buruh juga berencana menggelar aksi demonstrasi lanjutan menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Wakil Ketua Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) Jumisih mengatakan pihaknya masih melakukan konsolidasi.
"Kita akan konsolidasi dalam waktu dekat. Potensi untuk turun lagi, untuk turun demo lagi sangat besar. Terlebih teman-teman di daerah berharap ini terus berlanjut proses perlawanannya ini," kata Jumisih kepada CNNIndonesia.com, Jumat (9/10).
(dis/bmw)