Staf Ahli Menteri Kesehatan, Alexander Kaliaga Ginting menegaskan suntik vaksin covid-19 akan dimulai secara bertahap pada Desember mendatang.
"Desember [suntik vaksin], akan dilakukan secara bertahap," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (12/10).
Alex menjelaskan, saat ini pemerintah pusat bersama daerah masih membahas tahapan yang akan dilalui berupa persiapan teknis, logistik, dan komunikasi untuk vaksinasi pada Desember.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses vaksinasi ini juga harus mempertimbangkan kriteria orang yang akan disuntik serta tingkat penularan di suatu daerah.
"Jadi kan untuk persiapan tindakan [suntik vaksin] banyak yang harus dilihat, ada kriteria inklusi-ekslusi, kalau dia lagi demam ya ditunda, kalau daerah tingkat penularan tinggi ya dikonsolidasi dulu, kalau ada bencana kita konsolidasikan dulu, itu harus diperhatikan," katanya.
Pemberian vaksin rencananya akan diprioritaskan untuk tenaga medis, paramedis yang melakukan contact tracing, aparat penegak hukum, tenaga pendidik, Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga lembaga legislatif.
Sebelumnya, program vaksinasi covid-19 diklaim akan dimulai pada November mendatang. Pengadaan vaksin akan didatangkan dari tiga perusahaan China, yakni CanSino Biologics Inc, Sinovac Biotech ltd, dan Sinopharm (G42).
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan ketiganya akan didistribusikan melalui PT Bio Farma (Persero). Diharapkan dalam waktu dekat, Bio Farma dapat memaparkan kepada publik mengenai biaya pembelian vaksin dari semua mitra kerja samanya.
Pada November, kandidat vaksin yang akan masuk ke Indonesia adalah Cansino dengan 100 ribu vaksin (single dose), dan sekitar 15-20 juta untuk 2021.
Kemudian, Sinopharm yang menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 juta dosis dicanangkan datang pada November 2020.
Sementara itu, Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020. Rinciannya pada minggu pertama November 1,5 juta dosis vaksin, dan 1,5 juta vaksin selanjutnya akan diberikan pada minggu pertama Desember, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.
Sedangkan untuk 2021, Cansino mengusahakan penyediaan 20 juta (single dose), Sinopharm 50 juta (dual dose), dan Sinovac 125 juta (dual dose). Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi. Sementara, dual dose dibutuhkan dua kali vaksinasi untuk satu orang.