Polisi Tak Izinkan PA 212 Demo Omnibus Law Dekati Istana

CNN Indonesia
Senin, 12 Okt 2020 16:28 WIB
PA 212 dan ANAK NKRI hanya diizinkan menggelar demo menolak Omnibus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/10).
Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Persaudaraan Alumni atau PA 212 dan sejumlah ormas yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI tak diizinkan menggelar unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja alias Omnibus Law mendekati Istana Negara Jakarta, Selasa (13/10).

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengatakan unjuk rasa tersebut hanya akan diizinkan digelar di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, kawasan Monas, Jakarta Pusat.

"Kami tidak akan (memberikan izin) di depan Istana, tapi hanya di sini saja (sekitar patung kuda)," kata Heru kepada wartawan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (12/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan polisi telah menerima surat pemberitahuan unjuk rasa yang akan digelar FPI Cs besok. Hanya saja, dia enggan menjabarkan secara rinci ihwal jumlah massa yang akan dibawa kelompok tersebut.

Heru menjelaskan bahwa pihak kepolisian sudah menyiapkan pengamanan aksi unjuk rasa yang bakal digelar oleh beberapa elemen masyarakat ke depannya.

"Besok kami libatkan di (sekitar) Istana saja mungkin di sini sekitar 500-an (Personel)," kata Heru. 

Dalam aksi itu rencananya akan ada tiga ormas dalam ANAK NKRI. Mereka adalah Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama. Aksi unjuk rasa itu pun akan digelar Selasa (13/10) sekitar pukul 13.00 WIB.

Foto Aksi 1310 beredar di media sosial. Dalam foto poster tersebut tertulis "Aksi 1310" Aksi tolak UU Ciptaker/Cilaka. Dalam poster juga terdapat sejumlah tuntutan, yakni selamatkan NKRI dan kaum buruh, tolak RUU HIP/BPIP dan bubarkan BPIP.

Demonstrasi menolak pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja sudah dilakukan terlebih dahulu oleh sejumlah elemen masyarakat yang terdiri dari kalangan buruh, tani, mahasiswa, pelajar dan lain sebagainya.

Bahkan, buruh melakukan aksi mogok nasional selama tiga hari berturut-turut. Di Jakarta, demonstrasi yang digelar pada 8 Oktober 2020 kemarin sempat berujung kericuhan yang menyebabkan sejumlah fasilitas umum rusak. Selain itu, juga ada penangkapan terhadap ribuan massa aksi oleh pihak kepolisian.

Sementara itu, deklarator Kesatuan Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin menyatakan mempersilakan pendukungnya untuk ikut serta dalam aksi 1310.

"Pendukung KAMI massa cair, mereka memiliki kebebasan menentukan langkah sendiri," kata Din.

"Saya mendukung dan berdoa dari rumah," ujarnya.

(mjo/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER