Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunis mengatakan ambulans yang diamankan di daerah Menteng, Jakarta Pusat, terindikasi membawa batu dan logistik untuk pedemo.
Hal itu diketahui dari keterangan salah seorang yang diamankan oleh pihak kepolisian.
"Menyampaikan ada dugaan bahwa ambulans tersebut bukan untuk kesehatan, tapi untuk mengirim logistik dan indikasi batu untuk para pedemo," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Rabu (14/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan penangkapan ambulans itu bermula dari tiga rangkaian kendaraan yang melintas di lokasi itu. Yakni, sepeda motor dan dua ambulans.
Saat itu, aparat sempat menghentikan motor dan satu ambulans. Kendaraan itu pun berhenti. Namun, ambulans yang ketiga justru langsung melarikan diri saat akan dihentikan.
"Coba melarikan diri, ada empat orang di dalam ambulans, melarikan diri dengan mundur nyaris menabrak petugas, dihentikan dan dihadang, dia (ambulans) maju dengan kecepatan tinggi nyaris menabrak petugas," tutur Yusri.
Yusri menuturkan ambulans dan tiga orang lainnya kemudian berhasil diamankan di sekitar Taman Ismail Marzuki.Bahkan, saat itu, seorang penumpang ambulans berinisial N sempat melompat dan langsung ditangkap.
Saat ini, kata Yusri, empat orang tersebut masih menjalani proses pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
Namun, ia belum mengungkapkan keterkaitan empat orang tersebut dalam kelompok atau ormas tertentu.
Di sisi lain, Yusri menuturkan kepolisian selalu mendukung para relawan yang menggunakan ambulans untuk membantu korban dalam setiap aksi demo.
Namun, karena ambulans itu berusaha kabur akhirnya muncul kecurigaan dari aparat dan akhirnya diamankan.
"Kalau memang tidak terbukti kenapa harus melarikan diri? Karena yang motor dan ambulans satu lagi itu tidak kabur," tandas Yusri.
Sebelumnya, video sebuah ambulans yang dikejar sepasukan Brimob tersebar di hari demo 1310 yang menolak Omnibus Law berlangsung, Selasa (13/10).
(dis/arh)