Polri Sebut Twit Tokoh KAMI Ibarat Laba-laba, Berpola Hasutan

CNN Indonesia
Kamis, 15 Okt 2020 19:14 WIB
Polri menyebut kaitan twit petinggi KAMI ibarat jaring laba-laba: ke sana kemari sampai akhirnya berujung pada unjuk rasa anarkis.
Deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi Foto: CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia --

Polri menyebut berbagai twit tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sebagai penyebab aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di berbagai daerah berujung ricuh.

Saat CNNIndonesia.com bertanya bagaimana twit bisa berujung aksi kekerasan, Polri tak menjawab gamblang. Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono hanya mengibaratkannya dengan jaring laba-laba.

"Yang namanya IT itu mas, kalau kita lihat seperti laba-laba, ke sana ke mari semua seperti laba-laba, baru kita analisa. Nanti akan ketemu ke mana ternyata dengan adanya kegiatan unjuk rasa anarkis, vandalisme," kata Argo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Argo juga mengaitkannya dengan pengakuan pelajar yang ditangkap pada aksi unjuk rasa. Dia bilang para pelajar ikut demonstrasi karena melihat ajakan di media sosial.

Argo mengatakan unggahan para tokoh KAMI itu punya pola yang sama. Polri mengklaim unggahan-unggahan itu menghasut massa untuk berbuat kekerasan dan menghancurkan fasilitas saat demo.

"Tadi saya sudah jelaskan menggunakan pola hasutan maupun hoaks. Beberapa yang sudah dilakukan identifikasi dari twit-twitnya," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Polri mengumumkan ada sembilan tersangka terkait unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Mereka dituduh sebagai pihak yang memanas-manasi massa untuk berdemonstrasi.

Tiga di antaranya adalah tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), yaitu Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat dan Anton Permana. Mereka ditahan di Mabes Polri.

(dhf/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER