Sebanyak 8.000 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk mengantisipasi demo mahasiswa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Jumat (16/10).
Demo menolak Omnibus Law hari ini rencananya akan digelar massa mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
"(Pengamanan demo) sekitar 8.000 lebih personel gabungan TNI, Polri dan Pemda," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Yusri menyampaikan masih ada ribuan personel cadangan yang disiagakan untuk mengamankan demo mahasiswa hari ini.
"Cadangan 10.000 personel yang standby," ucap Yusri, "Yang cadangan standby di Polda sama Monas."
BEM SI wilayah Jabodetabek-Banten kembali berunjuk rasa menolak Omnibus Law Ciptaker di depan Istana Negara.
Ada sejumlah tuntutan dalam demo kali ini. Beberapa di antaranya, mereka mendesak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) segera menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) guna membatalkan UU Cipta Kerja. Naskah UU Cipta Kerja sebanyak 812 halaman telah dikirim DPR kepada Jokowi untuk ditandatangani lalu diberi nomor dan dimasukkan ke lembar negara guna diperundangkan pada Rabu (14/10) lalu.
Selain tuntutan itu, mereka juga mengecam tindakan represif aparat terhadap massa aksi menolak Omnibus Law Cipta Kerja.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menyiapkan rencana pengalihan arus lalu lintas di Jakarta. Kepolisian mengimbau masyarakat untuk menghindari ruas jalan di sekitar Monas dan Istana Negara untuk menghindari kemacetan.
Selain itu, sebanyak 8 Kereta Jarak Jauh keberangkatan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, berhenti di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur. Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa menerangkan perubahan pada hari ini dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas para penumpang kereta api.