Kepolisian mengadang sejumlah pemuda tanggung berpakaian bebas yang hendak menuju lokasi demonstrasi menolak Omnibus Law Cipta Kerja di depan Gedung Sapta Pesona, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (16/10). Mereka diduga bakal ikut demonstrasi mahasiswa.
Pantauan CNNIndonesia.com, sejumlah petugas kepolisian itu menyisir area sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Polisi sempat menghentikan empat pemuda tanggung sepantaran murid SMP atau SMA yang diduga bakal menuju lokasi demonstrasi.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Kombes Sambodo Purnomo Yogo memimpin langsung penyisiran tersebut. Menurut Sambodo, hal ini dilakukan agar tak ada penyusup yang masuk ke massa aksi mahasiswa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya ini kan banyak massa yang tidak jelas, ya. Anak-anak muda yang tidak jelas, bukan termasuk dari elemen-elemen mahasiswa maupun serikat rakyat miskin, yang hari ini berunjuk rasa," kata Sambodo.
Sambodo mengaku khawatir para pemuda tanggung itu akan memprovokasi massa mahasiswa yang bisa memicu kericuhan. Kendati demikian, kepolisian tidak menahan pemuda tanggung tersebut, hanya meminta mereka menjauhi lokasi aksi demonstrasi.
"Itu sebabnya kita sisir, kita tanyai, kalau memang tidak ada keperluannya, kita suruh meninggalkan lokasi," ujarnya.
Sambodo mengaku sempat menangkap sejumlah pemuda tanggung. Namun, ia tidak merinci jumlah yang ditangkap.
"Saya belum tahu berapa yang sudah diamankan. Tetapi saya coba mengamankan ring ini supaya tidak ada massa yang coba memprovokasi demo mahasiswa yang saat ini sedang melakukan unjuk rasa," jelas dia.
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Jabodetabek-Banten hari ini kembali menggelar demonstrasi menolak UU Cipta Kerja.
Koordinator Wilayah BEM se Jabodetabek-Banten Aliansi BEM SI, Bagas Maropindra menyatakan tuntutan aksi tersebut sama dengan aksi sebelumnya, mendesak Presiden Jokowi menerbitkan Perppu untuk membatalkan UU Cipta Kerja yang disahkan 5 Oktober lalu.
Selain tuntutan itu, mereka juga akan menyuarakan kecaman terhadap tindakan pemerintah yang berusaha mengintervensi gerakan dan suara rakyat atas penolakan terhadap UU Cipta Kerja.
Unjuk rasa hari ini di Jakarta merupakan bagian dari gelombang demonstrasi menolak UU Cipta Kerja yang serentak digelar di berbagai daerah.
(dmi/wis)