Massa aksi tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai memadati perempatan Wisdom Park Universitas Gadjah Mada (UGM).
Aksi yang sebagian besar didominasi oleh mahasiswa itu, dimulai dengan longmarch. Para mahasiswa berjalan berbanjar sambil bergandengan tangan dan menyerukan yel-yel.
"Massa aksi mencapai perempatan Wisdom Park sembari menyerukan yel-yel 'No justice, no peace'," demikian dikutip dari cuit yang dilaporkan langsung akun twitter BPPM Balairung, Selasa (20/10) pukul 13.03.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, sekelompok massa aksi dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bergabung dengan cara longmarch dari kampus mereka sambil menyanyikan yel-yel, " di sini ditindas, di sana ditindas.
Aksi menolak Omnibus Law kembali digelar elemen buruh dan mahasiswa di sejumlah daerah. Selain di Yogyakarta, aksi juga digelar elemen buruh Bandung yang tergabung dalam Forum Rakyat Membatalkan Omnibus Law (Formo).
Massa dari Formo bahkan sempat menutup arus lalu lintas di Jalan Raya Bandung-Garut. Sementara aparat kepolisian dan TNI terus berjaga-jaga di sepanjang jalan tersebut.
Di Jakarta, massa yang didominasi oleh mahasiswa juga mulai memadati area Patung Kuda di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Hingga pukul 12.45 WIB, berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, massa sudah mulai membakar ban di area tersebut.
Massa pembakar ban tersebut diketahui tergabung dalam Gerakan Muda Soekarno. Mereka datang secara terpisah dan tiba-tiba menggabungkan diri dalam massa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Dalam aksinya BEM SI turut menyoroti momentum satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Mereka kecewa pemerintah masih ngotot enggan menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu) pencabutan Omnibus Law.
(thr/wis)