Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta bakal berkemah di lingkungan kampus sebagai bentuk penolakan terhadap Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker)
Langkah tersebut dilakukan merespons imbauan rektorat UGM yang meminta mahasiswanya tak mengikuti aksi demonstrasi di jalan.
"Ini bentuk satir sindiran atas surat edaran yang dikeluarkan rektor UGM agar (mahasiswa) tidak ikut demonstrasi. Jadi sebagai sindiran dan protes satir kita atas usaha kampus mengebiri gerakan mahasiswa," kata Ketua BEM UGM Sulthan Farraz kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Selasa (20/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sulthan mengajak rekan mahasiswa UGM lainnya untuk bermalam di kampus mulai pukul 18.00 WIB. Rencana tersebut pun sudah disampaikan kepada pihak keamanan dan direktorat kemahasiswaan, serta mendapat izin dari kampus.
Dalam aksi ini, kata Sulthan, mahasiswa bakal menyuarakan tuntutan serupa dengan aksi demonstrasi lainnya, yakni menolak UU Ciptaker dan menyerukan mosi tidak percaya kepada pemerintah dan DPR.
"Juga poin pentingnya, kami menolak juga terkait sikap dukungan pihak rektorat terkait UU Cipta Kerja. Kami juga ingin rektorat membuat pernyataan resmi yang jelas dan tegas terkait keberpihakan akan kebijakan ini dan situasi sekarang," ujarnya.
Belum ada estimasi jumlah mahasiswa yang bakal bergabung dalam aksi ini. Namun, Sulthan menyampaikan antusiasme mahasiswa cukup tinggi dengan aksi berkemah di lingkungan kampus untuk menolak UU Ciptaker.
CNNIndonesia.com telah berupaya menghubungi Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Iva Ariani untuk mengonfirmasi imbauan mahasiswa tak berdemo, namun belum mendapat jawaban.
Sementara itu, kelompok mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menggelar demo menolak UU Ciptaker di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Aksi ini merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya yang menyerukan penolakan terhadap UU Ciptaker.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya menghimbau mahasiswa tidak berdemo di tengah pandemi. Kementerian yang dipimpin Nadiem Makarim meminta mahasiswa yang tetap turun ke jalan tak melakukan perusakan fasilitas umum.
(fey/fra)