TNI Sopiri Sipil, Pengamat Singgung Kesejahteraan Prajurit

CNN Indonesia
Rabu, 21 Okt 2020 10:50 WIB
Masalah kesejahteraan dan disiplin prajurit dinilai jadi latar belakang fenomena TNI sopiri warga sipil.
Ilustrasi prajurit TNI. (Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengamat militer Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia Beni Sukadis menilai ada masalah kesejahteraan dan kedisiplinan prajurit terkait dengan fenomena anggota TNI digunakan sipil.

Hal itu dikatakan terkait dengan video viral prajurit TNI menjadi sopir off road warga sipil.

"Artinya soal kesejahteraan memang hal yang krusial kalau liat kasus ini. Namun, aspek disiplin (perwira) juga jadi faktor penentu," kata Beni melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (21/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dilihat kasus per kasus ini, dia menyebut fenomena ini memang sedikit banyak dipengaruhi oleh disiplin organisasi yang berujung pada tingkat kesejahteraan perwira TNI.

Tingkat disiplin ini berkaitan berkaitan dengan kurangnya pengawasan dari pimpinan atau komandan perwira tersebut. Akibatnya, leadership di tingkat bawah menjadi lemah.

Sebab, tak ada pengawasan yang ketat dari atasan ke bawahan. Lebih buruknya lagi justru atasan lah yang membiarkan hal tersebut dengan alasan kesejahteraan perwira.

"Leadership di tingkat bawah lemah, karena tidak ada pengawasan yang ketat atau memang pimpinan membiarkan dengan alasan soal kesejahteraan," katanya.



Beni menjelaskan saat ini memang ada gap kesejahteraan di tubuh TNI dan anggota Polri. Bisa dibilang, Polisi saat ini lebih makmur ketimbang anggota TNI. Padahal keduanya sama-sama alat negara di bidang pertahanan dan keamanan.

"TNI sudah tidak mendominasi lagi di segala aspek. Justru sekarang polisi yang melakukan peran multi-fungsi," kata dia.

Atas dasar ini kata dia, ada beberapa hal yang mesti dilakukan TNI agar fenomena ini tak berulang dan tak terjadi lagi. Pertama kata dia, berkaitan dengan disiplin anggota.

"Pimpinan harus memberikan contoh pada anak buah, dengan konsekuen tidak berbisnis atau tidak melakukan lainnya yang bis merugikan TNI," kata dia.

Selain itu, Beni juga menyarankan agar TNI bisa melakukan reorganisasi rekruitmen sumber daya tentara.

"Ada reorganisasi proses rekrutmen tentara ya," kata dia.

Cover thumb Infografis_TNI-vs-Polri

Terakhir, Beni juga menyarankan agar TNI bersedia membenahi sistem promosi yang dilakukan di lembaga itu.

"Dengan kata lain berikan promosi bagi yang berprestasi atau meritokrasi dalam jenjang jabatan TNI," kata dia.

Sebelumnya, sempat viral video yang diunggah di platform media sosial berkaitan dengan prajurit TNI yang menjadi sopir warga sipil. Video itu tak memperlihatkan ada kegentingan yang terjadi yang harus membuat TNI menyopiri warga sipil.

Pihak TNI sendiri mengaku masih menelusuri kebenaran soal video viral tersebut.

"Tentang hal tersebut masih dikonfirmasi," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Achmad Riad kepada CNNIndonesia.com, Senin (19/10).

(tst/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER