Pengamat militer dari Universitas Padjadjaran Muradi mengatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono memiliki tiga pekerjaan rumah (PR) besar.
Hal itu disampaikan Muradi terkait dengan satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Menurutnya, bidang pertahanan menjadi salah satu yang harus dibenahi pada sisa masa jabatan Jokowi-Ma'aruf.
Muradi menyebut tiga PR Prabowo dan Trenggono antara lain, menata kelola industri pertahanan, menata postur pertahanan, dan memperhatikan kesejahteraan prajurit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketiga itu yang saya kira dalam satu tahun ke depan mungkin sampai 2024 akan mereka fokuskan," kata Muradi, Rabu (21/10).
Muradi menilai sejauh ini Kementerian Pertahanan tak menunjukkan permasalahan berarti. Menurutnya, Prabowo dan Trenggono bisa membagi tugas sehingga tak terlihat saling silang pendapat.
"Yang saya tangkap Pak Prabowo kan lebih suka yang seremonial, ketimbang terlalu rumit dan detail. Nah yang terlalu rumit dan detail dikerjakan oleh Mas Trenggono, kalau yang saya tangkap dari beberapa event dan sebagainya," ujarnya.
Lebih lanjut, Muradi menyebut kerja-kerja yang dilakukan Prabowo dan Trenggono baru akan terlihat setelah tahun kedua mereka menjabat.
"Tahun depan mungkin akan kelihatan seperti renegoisasi soal posisi sejumlah proyek," kata dia.
Sementara pengamat militer dari Lembaga Studi Pertahanan dan Strategis Indonesia, Beni Sukadis menilai terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan Prabowo dan Trenggono.
Salah satunya, kata Beni, terkait dengan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Ia pun menyarankan agar Prabowo fokus pada pengadaan alutsista baru alih-alih barang bekas dari luar negeri.
Beni menyinggung kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat yang disebut-sebut untuk menggaet Jet Tenpur F-35. Menurutnya, Jet Tempur F-35 memiliki harga yang cukup fantastis.
"Apakah dia bisa mendapatkan pesawat yang dia inginkan F-35, yang mahal tersebut. Sementara dengan F-16 Viper yang telah ditawarkan AS pun menurut saya sudah bisa meningkatkan kapabilitas TNI AU," kata Beni.
Sejauh ini, Prabowo baru berencana membeli sejumlah alutsista dari beberapa negara, seperti Prancis, Austria, Rusia, hingga AS. Mantan Danjen Kopassus itu telah menjajaki kemungkinan membeli persenjataan, baik pesawat tempur maupun kapal selam untuk memperkuat pertahanan RI.
(tst/fra)