Juru Bicara Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mempersilakan organisasi dan pegiat hak asasi manusia (HAM) mengkritik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang bertandang ke Amerika Serikat. Dahnil menyebut Prabowo sudah kenyang dengan segala macam penolakan dan tuduhan selama ini.
"Pak Prabowo sudah mengalami penolakan dan tuduhan macam-macam selama beliau bertugas sebagai abdi negara, juga bertugas sebagai politisi," kata Dahnil melalui keterangan video yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (15/10).
Dahnil mengatakan pihaknya tetap menghormati kritik yang disampaikan sejumlah organisasi pegiat HAM. Menurutnya, keberangkatan Prabowo ini untuk memenuhi undangan pemerintah AS sekaligus memperkuat kerja sama pertahanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas Pak Prabowo di Amerika Serikat memenuhi undangan pemerintah Amerika Serikat. Kemudian memperkuat kerja sama pertahanan antara Indonesia dengan Amerika Serikat," ujarny.
Prabowo telah berada di AS sampai 19 Oktober mendatang untuk memenuhi undangan pemerintahan Negeri Paman Sam tersebut. Kunjungan mantan Danjen Kopassus itu sekaligus menandai berakhirnya kebijakan AS selama 20 tahun, yang sempat melarang Prabowo menginjakkan kaki di sana karena dugaan keterlibatan pelanggaran HAM berat.
Sejumlah organisasi dan pegiat HAM lantas mengecam keberangkatan Prabowo ke AS. Mereka bahkan mengirim surat terbuka kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Michael R Pompeo pada 13 Oktober lalu atau dua hari sebelum Prabowo terbang ke AS.
Surat itu ditandatangani Amnesty Internasional Indonesia, Pil-Net, KontraS, AJAR, KASUM, Imparsial dan Public Virtue Institute. Dalam suratnya mereka menyebut kedatangan Prabowo ke AS sebagai bencana hak asasi manusia bagi Indonesia.
(tst/fra)