Narji Bantu Putri Ma'ruf, Cucu Pendiri NU ke Ponakan Prabowo

Pasangan calon Pilkada Kota Tangerang Selatan nomor urut 02, Siti Nur Azizah-Ruhamaben dibantu komedian Narji Cagur menggaet kalangan pemilih muda yang apatis terhadap politik. Di tempat terpisah, calon wakil wali kota Rahayu Saraswati bertemu dengan cucu pendiri NU Hasyim Asyari, yakni Gus Irfan Yusuf Hasyim.

Mengenai Narji yang mendukung Siti Nur Azizah, deklarasi relawan sudah dilakukan. Relawan itu bernama Kawan Narji pada Rabu (21/10). Narji mengklaim tidak memiliki afiliasi ke partai politik manapun.

"Segmen yang saya sasar, ya, anak-anak muda. Mereka yang cenderung apolitis akan kita dekati agar bisa terlibat dalam coblosan. Jangan sampai golput," kata Narji dalam keterangan resmi yang diterbitkan tim media Azizah-Ruhamaben, Kamis (22/10).

Narji mengatakan dukungan terhadap Azizah-Ruhamaben merupakan hasil dari diskusi yang cukup panjang. Ia mengaku tidak mudah memberikan dukungan tanpa mengetahui visi dan misi paslon diusung.

Ia mengungkapkan Azizah dan Ruhamaben sudah dua kali datang langsung dan berdiskusi membicarakan banyak hal tentang Tangsel.

"Akhirnya saya jatuhkan pilihan untuk mendukung Azizah-Ruhamaben. Kenapa saya memilih keduanya? karena visi dan misi yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Tangsel," kata dia.

Narji juga bercerita tentang hubungan baik almarhum orang tuanya dengan mertua Ruhamaben yang sudah terjalin sejak puluhan tahun lalu. Bahkan, orang tuanya sempat berpesan untuk membantu keluarga Ruhamaben. 

Sementara itu, Azizah menilai dukungan dari Narji menambah energi baru baginya. Meski terhitung muda, Azizah melihat sosok Narji sebagai tokoh panutan yang bisa memberikan inspirasi.

"Dukungan mas Narji ini sebuah energi besar yang akan terakumulasi saat coblosan 9 Desember nanti. Kita optimis bisa menang," kata Azizah.

Cucu Hasyim Asy'ari Dukung Rahayu Sara

Terpisah, calon wakil wali kota Rahayu Saraswati Djojohadikumo bertemu dengan cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy'ari, yakni Gus Irfan Yusuf Hasyim. Pertemuan mereka berkenaan dengan Hari Santri yang jatuh pada hari ini, 22 Oktober.

Gus Irfan menceritakan bahwa dulu santri berperan aktif dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bahkan sebelum Indonesia merdeka, santri berani menyanyikan Indonesia Raya meski dilarang pemerintah kolonial Belanda.

Pembicaraan dilanjut tentang kondisi pesantren di masa modern. Gus Irfan mengatakan hasrat santri untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi tergolong tinggi saat ini. Dia menyebut ada 500 santri yang lanjut ke perguruan tinggi setiap tahun.

Menanggapi hal tersebut Sara, mengatakan banyak anak Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun terbatasnya daya tampung yang dimiliki sekolah-sekolah atau perguruan tinggi tersebut membuat banyak anak tidak bisa melanjutkan pendidikan mereka.

"Ini juga saya alami di lapangan, banyak anak-anak kita ini sebenarnya mau melanjutkan ke jenjang berikutnya, tapi karena daya tampungnya tidak memadai, akhirnya mereka tersingkir," kata Sara.

Diketahui, Sara dan Gus Irfan Yusuf Hasyim sama-sama kader Partai Gerindra. Keduanya juga masuk dalam struktur kepengurusan DPP Gerindra 2020-2025.