Komnas HAM Diminta Tindaklanjuti Investigasi TGPF Intan Jaya

CNN Indonesia
Sabtu, 24 Okt 2020 04:10 WIB
Koalisi Keadilan untuk Pendeta Yeremia Zanambani mendorong Komnas HAM menindaklanjuti hasil investigasi TGPF terkait penembakan di Intan Jaya, Papua.
Koalisi Keadilan untuk Pendeta Yeremia Zanambani mendorong Komnas HAM menindaklanjuti hasil investigasi TGPF terkait penembakan di Intan Jaya, Papua. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Koalisi Keadilan untuk Pendeta Yeremia Zanambani mendorong Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menindaklanjuti hasil investigasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) terkait insiden penembakan yang menewaskan pendeta Yeremia di Intan Jaya, Papua.

Laporan hasil investigasi TGPF sebelumnya menyatakan ada dugaan keterlibatan aparat dalam kasus pendeta Yeremia.

"Terkait adanya dugaan keterlibatan aparat dalam hasil investigasi TGPF, Koalisi mendorong Komnas HAM untuk menindaklanjuti hasil investigasi dengan melakukan kajian mengenai kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM berat," kata Koalisi dalam siaran persnya, dikutip Jumat (23/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Koalisi juga mendorong Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk segera melakukan upaya-upaya yang diperlukan dalam melindungi seluruh saksi terkait peristiwa ini.

"Termasuk keluarga korban, sejak proses penyidikan dimulai hingga proses pengadilan selesai," kata Koalisi.

Lebih lanjut, menurut Koalisi, peristiwa penembakan tersebut hanyalah salah satu dari sekian banyak kasus pembunuhan di luar hukum yang terjadi di Papua dan diduga melibatkan aparat negara.

Karena itu, Koalisi berharap, temuan dan hasil investigasi TGPF dapat menjadi titik awal dari pengungkapan kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia lainnya, termasuk yang terjadi di Wamena, Yahukimo, Paniai, dan Nduga, yang hingga saat ini belum terungkap.

"Kami juga berharap pemerintah Indonesia untuk mengambil kebijakan yang komprehensif guna mencegah terjadinya lagi praktik kekerasan yang dapat menyebabkan jatuhnya korban warga sipil di kemudian hari," kata Koalisi.

Adapun Koalisi Keadilan untuk Pendeta Yeremia Zanambani terdiri dari sejumlah organisasi yakni Amnesty International Indonesia, Biro Papua PGI, Imparsial, ELSAM, KontraS, Aliansi Demokrasi Papua, KPKC GKI-TP, KPKC GKIP, dan SKPKC Fransiskan Papua.

Ketua Tim Investigasi Lapangan TGPF Intan Jaya Benny Mamoto menyatakan pihaknya belum mendapatkan saksi mata atas penembakan yang menyebabkan Pendeta Yeremia Zanambani tewas pada September lalu.

"Sejauh ini belum ada saksi mata yang melihat langsung kejadian," kata Benny saat menggelar konferensi pers terkait temuan TGPF di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (21/10).

(yoa/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER