Sebuah pabrik kimia di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, terbakar sekitar pukul 14.30 WIB. Api masih berkobar besar hingga berita ini ditulis.
Dilaporkan satu pegawai pabrik meninggal dunia. Belum ada keterangan terkait dengan penyebab kebakaran pabrik bernama PT Tunas Sumber Idekreasi Kimia tersebut.
Informasi yang dihimpun CNNIndonesia.com, korban meninggal berinisial DM (41), warga Kelapa Dua, Kelurahan Kagungan, Kota Serang, Banten. Sedangkan satu orang yang turut dilaporkan terluka atas nama Imam Fauzi (30), warga Desa Ketos, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Banten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keduanya sudah berada di Puskesmas," kata Kapolres Serang Kabupaten, AKBP Mariyono, dilokasi kejadian, Jumat (23/10).
Berdasarkan informasi awal, Nabawi dan Fauzi melihat ada percikan api di lantai dua pabrik. Kemudian Fauzi berupaya memadamkan api menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Meski sudah berusaha dipadamkan, api malah semakin besar dan membakar gedung.
Lebih dari lima jam terbakar, api belum bisa dipadamkan.
"Ada lima mobil damkar, dua unit mobil damkar dari Jawilan, dua unit dari BPBd Kabupaten Serang, satu unit mobil damkar dari PT Nikomas Gemilang," terangnya.
Ketika kebakaran terjadi, warga sekitar mendengar adanya tiga kali ledakan. Namun tidak tahu penyebab ledakan tersebut. Saat terjadi kebakaran, ada pengumuman dari dalam perusahaan agar pegawai menyelamatkan diri.
"Pertama sih apinya kecil, langsung keluar asap. Ada tiga kali ledakan, suaranya duuum gitu. Ada itu pengumuman dari dalam (perusahaan). (Karyawan) Disuruh nyelametin diri," kata penjaga warung dekat perusahaan, Rokhudin, ditemui di warungnya, Jumat (23/10).
Milla (43), penjaga warung lainnya mengatakan dia sempat membawa anaknya menjauh dari lokasi pabrik, khawatir tersambar api. Dia juga sempat mengira api akan menyambar warung miliknya.
Milla juga mengaku sempat mendengar suara ledakan dari dalam pabrik. Namun dia tidak mengetahui penyebab kebakaran dan sumber ledakan.
"Anak saya suruh masuk ke rumah, pulang. Takut api nya kena warung kan. Terus dikasih tahu sama pekerjanya, kalau aman katanya, jauh dari warung. Ada suara ledakan, kenceng," ujarnya.
(ain/ynd/ain)