Suhu Api Kebakaran Kejagung Capai 900 Derajat Celsius

CNN Indonesia
Jumat, 23 Okt 2020 20:06 WIB
Sejumlah jendela di gedung Kejagung tak tahan dijilat api lantaran batas kekuatannya hanya terbatas hingga 120 derajat celsius.
Ilustrasi. (iStock/Kesu01)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ahli kebakaran Universitas Indonesia, Yulianto menerangkan bahwa kebakaran Gedung Kejaksaan Agung RI dapat terjadi begitu besar lantaran api yang menyala diperkirakan mencapai 900 derajat celsius.

Yulianto diketahui menjadi salah satu ahli yang digunakan keterangannya oleh penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sebelum menetapkan tersangka.

"Api cepat sekali tumbuh sampai ke temperatur sekitar 700-800 bahkan sampai 900 derajat celsius," kata Yulianto dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (23/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menerangkan bahwa perkiraan temperatur itu dapat dilihat dari pengamatan ahli terhadap warna beton yang terbakar. Kata dia, suhu api yang sangat tinggi menyebabkan kaca di lantai 6 Gedung tersebut menjadi pecah.

Menurut keterangannya, batas maksimal panas yang bisa ditahan kaca yakni adalah 120 derajat celsius.

"Ketika kaca pecah, maka api akan menjilat keluar. Api membutuhkan oksigen untuk terus tumbuh," ujarnya.

Kemudian juga, kaca-kaca yang pecah itu kemudian membuat proses perambatan api semakin melebar bagian gedung lain dari bagian atas ke bawah.

Yulianto mengatakan bahwa penilaiannya menemukan bahwa dalam kasus kebakaran Kejagung, terdapat sejumlah material aluminium komposit panel di bagian instalasi gedung. Material-material itu mempunyai komponen yang mudah terbakar.

"Ketika dia terbakar, terjadi tetesan ke bawah. Tetasan inilah yang menyebabkan di sekitar lantai bawah juga mengalami temperatur yang tinggi," ujarnya lagi.

Dalam kasus ini, setidaknya ada delapan orang tersangka yang dijerat karena kelalaiannya membuat markas utama Korps Adhyaksa itu terbakar hebat. Mereka terdiri dari dari beragam profesi seperti kuli bangunan, mandor hingga pejabat pembuat komitmen (PPK) di institusi.

Kebakaran ini diduga bermula dari bara api dari rokok yang dibuang lima tersangka kuli bangunan di lantai 6 ruang biro kepegawaian ke dalam kantong plastik berisi material yang mudah terbakar.

Peristiwa itu yang kemudian berujung pada kebakaran hebat di Kejagung. Dia mengatakan, polybag diletakkan di dekat sejumlah cairan-cairan yang mudah terbakar.

Penyidik menemukan sejumlah material yang tidak memiliki izin edar dan dapat menyulut semakin membesar dengan cepat. Beberapa di antaranya seperti tiner, lem aibon, hingga cairan pembersih lantai merek TOP Cleaner.

"Tidak ada saksi yang melihat kalau itu disulut, adanya yang melihat kalau tukang itu merokok," ujar dia.

(mjo/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER