Sebanyak 12.369 personel gabungan TNI-Polri dan pemerintah daerah diterjunkan untuk mengamankan aksi demo tolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja di Jakarta pada Rabu (28/10).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan ada tiga lokasi yang menjadi sasaran aksi demo hari ini, yaitu di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gedung DPR, serta di sekitar Jalan Proklamasi.
"Kekuatan pengamanan yang kita siapkan ada sekitar 12.369 personel gabungan TNI, Polri, maupun pemerintah untuk mengamankan di tiga lokasi tersebut," kata Yusri kepada wartawan, Rabu (28/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mengamankan lokasi demo, personel gabungan itu juga melakukan pengamanan di sejumlah lokasi lain mulai dari sentra perekonomian, mal, pasar, serta mengamankan pengalihan arus lalu lintas.
Yusri menuturkan sebanyak 8.000 personel gabungan dicadangkan untuk membantu pengamanan aksi. Personel cadangan itu disiagakan di Monas dan Gedung DPR.
"Sambil melihat situasi kekuatan yang akan turun untuk melakukan kegiatan demo atau penyampaian pendapat di muka umum," ujarnya.
Lebih lanjut Yusri mengimbau massa pedemo tetap mematuhi protokol kesehatan sebab aksi demo ini digelar di tengah situasi pandemi Covid-19.
Selain itu kepolisian juga mengimbau pedemo agar berunjuk rasa secara damai dan tertib.
"Kita lakukan pengawalan, melakukan pengamanan, tetapi mari secara bijak untuk dilakukan secara damai, itu harapan kami," ucap Yusri.
Aksi unjuk rasa tolak UU Omnibus Law Ciptaker pada hari ini digelar elemen buruh dan mahasiswa. Dalam demo kali ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) masih menuntut Presiden Joko Widodo mencabut undang-undang tersebut.
Koordinator Pusat BEM SI Remy Hastian mengklaim ada 1.000 mahasiswa yang akan bergabung dalam aksi demo meski begitu lokasi aksi belum ditentukan.
Sementara itu sekitar 1.500 orang buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) mengatakan bakal turun ke jalan. Mereka menyebut akan beraksi di sekitar Tugu Proklamasi.
"Gebrak akan menyelenggarakan Mimbar Akbar Mosi Tidak Percaya pada 28 Oktober, estimasi massa 1.500 orang," kata Juru Bicara Gebrak Nining Elitos, Rabu (28/10).
(dis/fea)