Jokowi di Hari Sumpah Pemuda: Keindonesiaan Harus Dijaga

CNN Indonesia
Rabu, 28 Okt 2020 13:43 WIB
Jokowi pada Hari Sumpah Pemuda meminta masyarakat saling membantu dan jaga keindonesiaan. Jokowi mengatakan masyarakat RI bersaudara.
Jokowi pada peringatan Hari Sumpah Pemuda berpesan agar masyarakat selalu menjaga Indonesia dan persatuan serta saling membantu. (Screenshot via youtube Sekretariat Presiden).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat untuk merawat keindonesiaan. Pesan ia sampaikan dalam peringatan hari Sumpah Pemuda ke-92 yang jatuh Rabu (28/10) ini.

Jokowi menyebut kunci agar Indonesia dapat menjadi negara yang maju adalah persatuan dan bekerja sama. Untuk itu, upaya menjaga persatuan harus terus dilakukan karena menjadi Indonesia tidak cukup sekedar jadi bagian dari wilayah Indonesia.

"Kita harus bekerja sama merawat keindonesiaan. Keindonesiaan harus selalu dijaga dengan semangat solidaritas dan rasa persaudaraan. Kita harus saling membantu satu sama lain dalam semangat solidaritas. Tidak ada Jawa, tidak ada Sumatera, tidak ada Sulawesi, tidak ada Papua, yang ada adalah saudara sebangsa dan setanah air," katanya seperti dikutip dari rilis, Rabu (28/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, ia menilai persatuan harus terus diperjuangkan dengan menghargai perbedaan, menjaga toleransi, serta menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.

Untuk mewujudkan Indonesia yang satu, dia bilang pemerintah terus berusaha membangun infrastruktur guna memudahkan konektivitas antar wilayah di Indonesia.

"Dengan pembangunan yang merata dan berkeadilan, maka masyarakat Papua, Aceh, dan Indonesia di berbagai wilayah merasa menjadi bagian dari Indonesia, merasa memiliki Indonesia, serta ikut berkontribusi untuk memajukan Indonesia," imbuhnya.

Dia juga menyoroti besarnya arus globalisasi. Semangat pemuda Indonesia, menurutnya, harus tetap menyala untuk menghadapi dunia yang berubah dengan cepat dan penuh persaingan.

Dalam arus besar globalisasi, lanjut Presiden, yang sering terjadi adalah persaingan yang sengit antar negara dan juga individu. Tidak jarang kompetisi itu berujung pada upaya saling mengalahkan dan menghancurkan yang kemudian menjadi energi negatif merugikan.

"Sumpah Pemuda justru membawa energi positif yang menyatukan. Persaingan dan perbedaan tidak harus membuat kita melupakan adanya masalah-masalah bersama, kepentingan-kepentingan bersama, maupun tujuan-tujuan bersama," jelasnya.

(wel/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER