Persentase Sembuh Covid-19 Naik, Jokowi Minta Jangan Terlena

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Rabu, 04 Nov 2020 13:01 WIB
Tren persentase angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia semakin naik, namun presiden Jokowi meminta semua pihak tidak terlena dan terus meningkatkan kinerja.
Tren persentase angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia semakin naik, namun presiden Jokowi meminta semua pihak tidak terlena dan terus meningkatkan kinerja. (Foto: Muchlis - Biro Pers)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia secara bertahap mengalami kenaikan persentase jumlah pasien sembuh Covid-19. Data Kementerian Kesehatan pers Selasa (3/11) menunjukkan total jumlah pasien yang sembuh dari kasus Covid-19 mencapai 349.497 orang atau 83,5 persen dari total kasus terkonfirmasi positif yang mencapai 418.375 orang.

Persentase tingkat kesembuhan tersebut terus menunjukan kenaikan tren. Sehari sebelumnya, Senin (2/11) persentase tingkat kesembuhan Covid-19 di Indonesia mencapai 83,2 persen. Sedangkan Minggu (1/11), persentase tingkat kesembuhan Covid-19 di dalam negeri tercatat sebanyak 82,83 persen.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional Reisa Broto Asmoro menyebutkan bahwa tren tersebut merupakan kabar baik bagi aspek penanganan Covid-19 yang mencakup 3T yakni tracing atau penelusuran, testing atau pemeriksaan dan treatment atau perawatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kabar baik dari sisi treatment atau penanganan kasus positif, bahwa telah semakin banyak pasien yang sembuh. Kita harapkan ke depan akan semakin banyak lagi pasien yang sembuh dari Covid-19," ujar Reisa, Selasa (3/11).

Reisa menambahkan, upaya melawan pandemi tidak cukup melalui 3T melainkan juga perlu ditambah dengan strategi 3M yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh masyarakat.

Strategi 3M yang dikenal dengan protokol kesehatan itu mencakup langkah #pakaimasker dengan benar, #jagajarak aman dan hindari kerumunan, serta #cucitangan memakai sabun dan di bawah air mengalir selama 20 detik.

Dengan bergerak bersama-sama dan menerapkan 3M, #SatgasCovid19 optimistis Indonesia dapat menang dalam perang melawan pandemi yang telah berlangsung selama 8 bulan ini.

"Kuncinya ada di 3T dan 3M - yang dilakukan sepaket," tegas Reisa.

Presiden Minta Tidak Terlena


Presiden Joko Widodo sebelumnya mengingatkan seluruh pihak untuk terus memperbaiki pencapaian dalam hal penanganan pandemi Covid-19 dan tidak terlena dengan indikator-indikator angka yang menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi.

Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (2/11), Jokowi mengingatkan bahwa pandemi masih berlangsung. Di sejumlah negara di Eropa pandemi Covid-19 bahkan sudah menghadapi gelombang kedua.

Oleh karena itu, Presiden mengingatkan jajarannya agar tetap waspada dan jangan sampai teledor dalam upaya perang melawan pandemi pandemi. Munculnya gelombang kedua di sejumlah negara hendaknya menjadi perhatian dan pembelajaran dalam hal penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.

"Hati-hati, karena ini di Eropa sudah muncul gelombang kedua yang naiknya (kasus) sangat drastis sekali. Jadi jangan sampai kita teledor, jangan kita kehilangan kewaspadaan sehingga kejadian itu terjadi di negara kita," ujar Jokowi.

Jokowi juga mengutip beberapa indikator penanganan Covid-19, yang mencakup kasus positif, kasus aktif, kasus kesembuhan, dan kasus meninggal.

Untuk kasus aktif dan kasus kesembuhan, persentase angka yang ditorehkan oleh Indonesia lebih baik dibandingkan dengan rata-rata dunia.

Pada kasus aktif, persentase Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata dunia. Sementara itu pada kasus kesembuhan, persentase Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia yang masih berkisar di angka 72 persen.

"Kita memiliki kasus aktif sebesar 13,78 persen, lebih rendah dari rata-rata dunia kasus yang aktifnya 25,22 persen. Angka kesembuhan kita juga sekarang di angka 82,84 persen, rata-rata dunia 72 persen. Jadi angka kesembuhan kita juga lebih baik. Tetapi ini agar diperbaiki lagi," tegasnya.

Lebih khusus presiden menyorot angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia yang saat ini masih di atas rata-rata dunia harus terus ditekan.

"Yang masih di atas rata-rata dunia adalah angka kematian atau kasus meninggal (akibat Covid-19) di Indonesia. Itu kita masih di angka 3,38 persen, rata-rata dunia berada di angka 2,5 persen. Ini yang patut untuk menjadi perhatian kita semuanya," ujar Jokowi.

Dalam upaya penanganan pandemi Covid-19, ujar Jokowi, pemerintah fokus menjaga titik keseimbangan antara penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi.

(ang/fjr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER