Ahli Virologi Sebut Indonesia Mampu Produksi Vaksin Mandiri

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Rabu, 04 Nov 2020 09:30 WIB
Guru Besar Virologi dan Molekuler Universitas Udayana I Gusti Ngurah Mahardika meyakini Indonesia mampu memproduksi vaksin secara mandiri.
Guru Besar Virologi dan Molekuler Universitas Udayana I Gusti Ngurah Mahardika meyakini Indonesia mampu memproduksi vaksin secara mandiri. (Foto: AP/Ng Han Guan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Guru Besar Virologi dan Molekuler Universitas Udayana I Gusti Ngurah Mahardika meyakini Indonesia mampu memproduksi vaksin secara mandiri. Apalagi, negeri ini memiliki sejumlah tenaga ahli dan sejarah panjang dalam mengembangkan vaksin.

"Sangat mungkin [Indonesia mengembangkan vaksin sendiri tanpa batuan pihak lain]. Ahli, expert ada," katanya saat berbincang dengan Juru Bicara #SatgasCovid19 Reisa Broto Asmoro yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (3/11).

Mahardika menyebutkan ada sejumlah faktor yang menentukan proses pengembangan vaksin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain persoalan bahan baku vaksin dan sumber daya manusia (SDM) yang membuat vaksin, juga ada faktor infrastruktur dan political will para pemangku kebijakan.

Namun demikian, lanjutnya, pembuatan vaksin secara bersama-sama dapat menghasilkan hasil yang lebih baik.

Di sisi lain, tambahnya, menjalin kerja sama bersama pihak-pihak lain-termasuk negara luar-dalam pembuatan vaksin akan menambah pengetahuan serta dapat lebih maju secara keilmuan.

"Jadi tanpa kerja sama kita mampu [memproduksi vaksin sendiri], tetapi dengan kerja sama menjadi lebih baik," ujar Mahardika.


Butuh Kerja Sama

Namun menurut Mahardika, pembuatan vaksin Covid-19 sebaiknya dilakukan dengan bekerja sama. Pasalnya, penyakit yang diakibatkan oleh virus SARS Cov-2 telah menjadi pandemi di seluruh dunia.

Kerja sama dengan berbagai negara akan menghasilkan keluaran yang jauh lebih baik dibandingkan jika hanya dikembangkan secara mandiri oleh tiap-tiap negara.

"Tentu saja kerja sama diperlukan untuk kita benar-benar dapat yang berkualitas. Kita juga bukan katak dalam tempurung. Dan kita juga jadi menerima input atau masukan dari pihak lain, sehingga kerja sama yang equal," terang virolog yang juga turut berkecimpung di dalam tim pengembangan Vaksin Merah Putih ini.

Juru Bicara #SatgasCovid19 Reisa Broto Asmoro menyebutkan bahwa pemerintah RI sedang berusaha untuk mengembangkan dan menyiapkan vaksin yang aman dan efektif sebagai perlindungan bagi seluruh masyarakat Indonesia dari pandemi Covid-19.

Proses pengembangan vaksin tersebut pada saat ini telah memasuki tahap uji klinis fase tiga yang melibatkan lebih dari 1.600 relawan.

"Tentunya vaksin yang disetujui WHO, Badan Pom dan MUI. Kita doakan bersama berbagai cara yang dipakai pemerintah, baik yang dikembangkan sendiri, kerjasama bilateral maupun yang kerja sama multilateral dengan berbagai pihak akan lancar dan sukses," katanya.

(ang/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER