Massa aksi yang tergabung dalam Aksi Bela Islam 411, di Gedung Sate melakukan long march ke Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, sebagai bentuk kecaman terhadap Presiden Perancis Emmanuel Macron.
Sebelumnya, massa tersebut melakukan rapat besar penyambutan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab di depan Gedung Sate, Bandung.
Diketahui, Gedung Merdeka merupakan salah satu bangunan bersejarah di Bandung yang pernah dipakai sebagai markas pemuda di masa kemerdekaan, markas Konstituante, hingga tempat gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika 1955.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah sekitar 2 jam melakukan rapat besar, mereka melakukan longmarch ke Gedung Merdeka.
Pantauan CNNIndonesia.com, massa bergerak sekitar pukul 12.30 WIB atau setelah mereka melaksanakan salat zuhur berjamaah. Mereka melakukan long march dengan dikawal oleh Laskar FPI dan elemen ormas Islam lainnya.
Ketua DPD FPI Jabar Habib Zaky Alaydrus menyatakan kegiatan hari ini terdapat dua agenda besar yang akan dilaksanakan.
Pertama, kata dia, melakukan sosialisasi kepada seluruh umat Islam di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung, bahwa Rizieq Shihab akan kembali pulang ke Indonesia dari Arab Saudi Senin (9/11) pekan depan. Sehingga, pihaknya melakukan rapat akbar dalam rangka penjemputan Rizieq Shihab.
"Kedua, setelah menggelar salat zuhur berjamaah, kami akan bergerak ke depan Gedung Merdeka di Jalan Asia-Afrika untuk kembali berorasi dalam rangka pembelaan kita terhadap Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana diketahui beberapa waktu lalu, Presiden Perancis telah melecehkan dan menghina kepada Rasulullah SAW, itulah agenda besar kami hari ini," kata Zaky.
Dia mengatakan aksi ini akan terus mereka lakukan untuk menuntut permintaan maaf dari Emmanuel Macron yang telah menghina umat Islam dan Nabi Muhammad melalui pernyataannya selama ini.
Diketahui, pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron memicu kemarahan umat Islam di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Merespons insiden pemenggalan guru sejarah, Samuel Paty oleh Abdoullakh Abouyezidovitch, Macron mengatakan Islam adalah "agama yang mengalami krisis di seluruh dunia". Pembunuhan tersebut merupakan reaksi dari pembahasan kartun Nabi Muhammad SAW di kelasnya.
(hyg/arh)