Pilkada Surabaya, Machfud Sindir Surabaya Tak Punya Stadion

Calon wali kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin, menyebut anak muda di Kota Pahlawan kekurangan ruang untuk berkreasi dan berolahraga, salah satunya stadion. Akibatnya arek Suroboyo pun harus menggunakan fasilitas di luar kota.

Hal itu diungkapkan Machfud dalam Debat Publik perdana Pilkada Surabaya 2020, di Hotel JW Marriott, Surabaya, Rabu (4/11).

"Lalu generasi milenial termasuk olah raganya harus kita berikan ruang dan tempat. Jangan sampai main bola, jangan sampai arek Surabaya ke Sidoarjo. Harus ke luar kota. Masa main bola arek Suroboyo harus ke luar kota," kata Machfud.

Dia berjanji akan memberikan tempat-tempat bagi warga untuk berkreasi dan berolahraga jika memenangkan Pilkada Kota Surabaya nanti.

"Ini yang harus kita berikan wadah agar anak-anak di Surabaya tersalurkan. Di sini banyak bangunan. Anak-anak mau pakai itu aja susah. Bahkan diusir-usir," kata dia.

Tak hanya itu, calon wakil wali kota nomor urut 2, Mujiaman mengatakan banyak tempat dan ruang di Kota Surabaya, yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk anak muda, namun kini kondisinya terlantar. Ia pun berjanji bakal membangun Stadion Esport, yang bisa digunakan oleh anak-anak muda Surabaya.

"Kita akan bangun Stadion Esport terbesar di Indonesia untuk tempat bermain dan belajar. Kita akan bangun distrik inovasi dan kreatif. Mereka butuh ruang. Ruang-ruang sekarang banyak dibiarkan terlantar. Seperti Tunjungan, THR dan Pasar Turin," kata Mujiaman.

Menanggapi hal itu, calon wali kota Surabaya nomor urut 1 Eri Cahyadi mengatakan bahwa Surabaya sebenarnya telah memiliki banyak gedung yang berkualitas internasional, salah satunya adalah Stadion Gelora Bung Tomo.

"Saat ini ada gedung [Stadion] Bung Tomo yang diakui dunia, sampai sepak bola [piala dunia] u20 yang siap adalah [Stadion Gelora] Bung Tomo," kata Eri.

Mantan Kepala Bappeko itu juga menyinggung soal coworking space yang sudah dibangun oleh Pemkot Surabaya. Selanjutnya, ia berjanji akan menambah jumlahnya jika menang pilkada.

"Kita akan bentuk coworking space lainnya. Di sinilah kita bisa melihat tempat kreatif anak-anak muda sudah dibukakan di sana," ujarnya.

Ia juga mengatakan soal banyaknya taman, spot wifi gratis dan sarana digital yang disediakan Pemkot Surabaya di kampung-kampung. Hal itu dilakukan agar anak-anak Surabaya bisa memanfaatkannya.

"Kita tingkatkan empati masyarakat Surabaya. Saya yakin Surabaya kaum milenialnya adalah kaum milenial yang hebat. Bagaimana bisa memberikan kemajuan bagi Kota Surabaya," kata Eri.

"Kekuatan kota Surabaya di kaum milenial, itu sudah terbukti. Saya tidak ingin ada kata kaum milenial Surabaya dengan budaya arek, bukan budaya macam-macam," sambungnya.