Presiden Joko Widodo mengajak tenaga kesehatan (nakes) untuk mempromosikan vaksin dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Jokowi meminta dokter, perawat, apoteker, dan profesi lainnya ambil bagian dalam penanganan pandemi, khususnya dalam menyukseskan program vaksinasi yang disiapkan pemerintah.
"Dengan memberikan pelatihan teknis terkait penanganan vaksin serta bisa berperan menjadi promotor dan memberikan edukasi tentang vaksin," kata Jokowi dalam Rakernas Ikatan Apoteker Indonesia yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (5/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan serta. Ia berharap masyarakat bisa ikut dalam produksi, distribusi, dan pelayanan vaksinasi Covid-19.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh pihak untuk melakukan reformasi besar-besaran dalam industri farmasi. Menurutnya, pandemi Covid-19 telah membangkitkan rasa krisis dalam industri farmasi.
Mantan Wali Kota Solo itu menyebut 90 persen bahan baku industri obat-obatan Indonesia masih bergantung dengan impor. Ia berharap Indonesia segera mengakhiri ketergantungan tersebut.
"Kekayaan keragaman hayati Indonesia harus dijadikan modal dasar dalam kebangkitan industri obat dalam negeri. Keragaman hayati harus dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan masyarakat di bidang kesehatan," ujarnya.
![]() |
Indonesia menjadikan vaksinasi sebagai jalan keluar dari pandemi Covid-19. Pemerintah Indonesia berencana mendatangkan sejumlah vaksin yang sedang dalam tahap pengujian, seperti Cansino, G42 atau Sinopharm, hingga Sinovac.
Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan vaksinasi akan dilakukan akhir tahun ini.
"Kami akan melakukan vaksinasi di minggu ketiga Desember," ucap Luhut dalam acara 'The 7th Singapore Dialogue on Sustainable World Resources (SDSWR).