Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengundang menteri kesehatan dari tiga negara selain Indonesia untuk membahas penanganan Covid-19. Ketiga negara itu yakni Afrika Selatan, Thailand, dan Uzbekistan.
Nantinya para menkes dari empat negara, termasuk Menkes Terawan Agus Putranto akan bertemu secara daring dengan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
"Para menteri kesehatan dari Indonesia, Afrika Selatan, Thailand, dan Uzbekistan akan bergabung dengan Direktur Jenderal WHO untuk berbagi pengalaman mereka dalam melakukan tinjauan aksi kesiapsiagaan dan merespons covid-19," tulis Asisten Direktur Penanganan Darurat WHO, Jaouad Mahjourtulis Jaouad dalam undangannya, Jumat (6/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan tersebut akan dilaksanakan daring pada hari ini, pukul 11.00 waktu Jenewa atau pukul 17.00 WIB. Secara khusus, pertemuan tersebut membahas intra action review atau yang disebut IAR.
IAR sendiri merupakan perencanaan kegiatan penanganan pandemi sebuah negara.
Dalam pertemuan itu, menkes tiap negara akan mempresentasikan rencana atau langkah menghadapi pandemi. Sementara WHO akan melakukan review.
Menurut Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono, IAR merupakan acara yang membuat review kebijakan atau langkah yang telah dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di Indonesia, di bawah koordinasi Kemenkes.
Penilaian yang dipakai dalam IAR adalah rencana aktual untuk menekan penyebaran covid-19, serta upaya Kemenkes dalam menanggulangi.
"Semangatnya untuk perbaikan respons yang sudah teridentifikasi dan solusinya. Bukan untuk menilai kinerjanya pak menkes, juga bukan menilai kinerja Satgas Covid-19," tutur Pandu saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Sebelumnya undangan dari WHO itu diklaim sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan Terawan menangani pandemi covid-19.
Dalam surat, WHO menginginkan pertemuan secara virtual itu dapat dijadikan ruang belajar dalam strategi dan respons masing-masing negara dalam menangani pandemi virus Corona.
WHO berharap agenda itu akan menjadi refleksi negara yang terkait hingga negara lain dalam menghadapi pandemi ini.
Namun Pandu menjelaskan bahwa acara itu tak lebih dari review hasil penanganan covid-19.
(psp/mln)