Calon wali kota Pilkada Solo nomor urut 01 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan visi misinya dengan suara lantang saat debat publik perdana yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumat malam (6/11). Gibran, yang berpasangan dengan Teguh Prakosa, kerap berbicara dengan nada tinggi.
Dalam debat publik Pilkada Kota Solo, Gibran mendapat kesempatan pertama menyampaikan visi dan misi. Mulanya, dia membeberkan masalah yang tengah dihadapi Kota Solo saat ini, yakni pandemi virus corona (Covid-19) dan keberlangsungan Kota Solo yang memiliki berbagai masalah seperti kemacetan, sampah dan kepadatan penduduk.
Meski debat publik baru dimulai, Gibran langsung menyampaikan visi misi dengan intonasi yang lantang. Tangannya pun berulang kali diangkat ke atas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kota Solo dan Indonesia, ini terdampak semua. Tatanan global terseret krisis. Perlu percepatan pemulihan kesehatan dan ekonomi!" tutur Gibran dengan lantang, Jumat (6/11).
Gibran berjanji bakal membuat sejumlah program untuk menanggulangi dampak pandemi virus corona. Dia akan melakukan restrukturisasi kredit bagi UMKM. Putra sulung Presiden Jokowi itu pun akan memberikan kelonggaran pembayaran pajak bagi UMKM yang terdampak pandemi.
"Saya yakin, Solo bisa bangkit!" kata Gibran dengan intonasi tinggi.
Berbeda halnya dengan lawan Gibran, yakni Cawalkot nomor urut 02 Bagyo Wahyono. Dia menyampaikan visi misi dengan intonasi yang rendah. Sangat berbeda dengan cara Gibran menyampaikan visi dan misinya.
Secara garis besar, Bagyo ingin masyarakat lebih sering mengenakan pakaian khas Solo, misalnya batik. Menurutnya itu perlu demi meningkatkan popularitas Kota Solo sebagai kota budaya yang modern.
Di Pilkada Solo, Gibran berpasangan dengan Teguh Prakosa dan mendapat nomor urut 01. Mereka diusung oleh mayoritas partai politik pemilik kursi DPRD Kota Solo. Lawannya adalah Bagyo Wahyono-FX Supardjo (BaJo) calon independen yang berhasil mengumpulkan ribuan E-KTP dari warga.