PILKADA MEDAN

Debat Perdana, Mantu Jokowi Agresif, Akhyar Cecar Omnibus Law

CNN Indonesia
Minggu, 08 Nov 2020 01:10 WIB
Cawalkot Bobby Nasution kerap menyentil calon petahana Akhyar Nasution ihwal korupsi dan pungli. Namun, Bobby tak menjawab tegas soal Omnibus Law.
Dalam debat perdana Pilkada Kota Medan, cawalkot Bobby Nasution (kiri) gencar mengkritik kinerja Pemkot yang secara tidak langsung menyindir cawalkot Akhyar Nasution selaku calon petahana (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan/Farida)
Medan, CNN Indonesia --

Debat perdana Pilkada Kota Medan diwarnai serangan dari kubu Bobby Nasution-Aulia Rachman tentang kinerja Pemkot yang buruk selama ini. Pertanyaan diajukan karena lawan mereka, Akhyar Nasution adalah calon petahana.

Sementara itu, kubu Akhyar Nasution-Salman Alfarisi mencecar pertanyaan seputar Omnibus law UU Cipta Kerja yang menuai banyak penolakan. Mereka bertanya soal itu karena Bobby adalah menantu Presiden Jokowi selaku orang yang mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Bobby Agresif

Sejak segmen pertama atau sesi pemaparan visi dan misi, Bobby langsung mengkritik kinerja Pemkot Medan. Menurutnya, masalah yang ada selama ini sangat mendasar namun tak kunjung terselesaikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Medan menjadi kota metropolitan semu," kata Bobby dalam debat publik perdana Pilkada Medan yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Sabtu (7/11).

Bobby menyebut Pemkot Medan telah mengeluarkan anggaran triliunan Tupiah setiap tahun. Namun masalah yang ada di Kota Medan tak pernah usai. Bahkan diperparah dengan tindakan korupsi dan pungli yang terus terjadi di Medan.

"Kolaborasi Medan Berkah menghasilkan visi mewujudkan masyarakat Medan yang maju dan kondusif di mana keberkahan ini bisa kita capai melalui pembangunan kota yang bermanfaat bagi masyarakat Medan tanpa korupsi dan pungli," ungkap Bobby.

Sementara itu Calon Wali Kota Medan nomor urut 01, Akhyar Nasution menyampaikan visi dan misi dengan datar. Jika kelak menang Pilkada Medan, calon petahana ini ingin mewujudkan Kota Medan yang berkarakter dan cantik menuju kota masa depan yang nyaman dan bahagia warganya.

"Medan merupakan kota multikultural, semua suku bangsa yang ada di sini hidup saling hormat menghormati dan damai. Orang medan rajin ibadah tekun ibadah giat bekerja saling sayang menyayangi dan orang Medan bangsa dengan Medan," ucapnya.

Dicecar Omnibus Law

Kubu Akhyar-Salman beberapa kali menyinggung soal Omnibus Law UU Cipta Kerja yang menuai banyak penolakan. Di Medan sendiri terjadi rangkaian aksi demo penolakan.

Salman Alfarisi lantas bertanya ke Bobby selaku menantu Presiden Jokowi. Dia bertanya pendapat Bobby soal Omnibus Law UU Cipta Kerja yang berpotensi mengambil kewenangan pemerintah daerah.

"Omnibus Law memberi pengaruh yang besar terhadap otonomi daerah, sehingga menghambat penanganan kesenjangan," katanya.

"Bagaimana anda menyikapi UU Omnibus Law ini, karena akan mematikan kearifan lokal ataupun otonomi daerah, dalam hal ini terkait dengan regulasi," tanya Salman.

Bobby tak menjawab tegas. Dia hanya mengatakan bahwa Medan termasuk bagian dari NKRI. Dengan demikian, Pemkot Medan pun harus sejalan dengan regulasi yang dibuat di tingkat pusat.

"Tadi saya sepakat memang Medan bagian dari NKRI. Oleh karena itu kita harus mengikut kebijakan juga dari nasional. Dan masalah buruh pekerja di Medan, bagaimana hari ini kita tahu di tengah pandemi banyak yang terkena PHK," ujar Bobby.

Menambahi Bobby, Aulia justru menuding bahwa kegagalan pemerintah sebelumnya terkait meningkatnya angka penangguran dan PHK di Kota Medan. Menurut dia, pemerintah mestinya perlu memperbanyak balai pelatihan dan kerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi guna meningkatkan kualitas masyarakat.

Korupsi

Bobby Nasution kerap menyinggung masalah korupsi dan pungli yang terjadi di Kota Medan. Secara tidak langsung, dia mengkritik Akhyar yang merupakan bagian dari Pemkot medan selaku Plt Wali Kota.

"Politik anggaran yang dipahami masyarakat ini adalah kepala daerahnya tidak korupsi dan tidak ada pungli," kata Bobby.

Salman Alfarisi langsung menanggapi masalah korupsi di Kota Medan. Menurut Salman korupsi merupakan suatu yang mengerikan, namun jika nantinya Akhyar dan Salman menang Pilkada Medan, mereka memastikan akan memberantas korupsi dengan maksimal.

"Terkait masalah korupsi di Medan kami tentunya mengatakan korupsi itu mengerikan dan kita akan berantas korupsi itu maksimal," ungkap Salman.

(fnr/thr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER