Debat Pilkada Solo, Gibran Dianggap Emosional, BaJo Curhat

CNN Indonesia
Sabtu, 07 Nov 2020 23:20 WIB
Pengamat politik Universitas Sebelas Maret menganggap Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa unggul dalam debat perdana Pilkada Solo.
Pengamat politik menilai Gibran Rakabuming cenderung emosional saat debat Pilkada Solo, sementara lawannya yakni Bagyo Wahyono seolah sedang curhat atau tak seperti berdebat (CNN Indonesia/ Safir Makki dan Bayu Ardi Isnanto/ detikcom)
Solo, CNN Indonesia --

Pengamat Tata Kota Universitas Negeri Sebelas Maret, Sutanto Sastraredja menilai debat publik perdana Pilkada Kota Solo dimenangkan pasangan calon nomor urut 1 Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.

Menurutnya, Gibran-Teguh lebih menguasai persoalan ketimbang lawannya, yakni Bagyo Wahyono-FX Suparjo (BaJo).

"Secara umum saya lihat Mas Gibran sudah banyak belajar tentang masalah kota. Kelihatan sekali sudah siap menjawab di arena debat," kata Sutanto, Sabtu (7/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BaJo, kata dia, belum bisa memaparkan program konkret atas masalah-masalah yang ditanyakan oleh moderator saat debat.

Ia mencontohkan bagaimana BaJo menyampaikan visinya dalam mengelola potensi budaya di Solo. Bagyo hanya mengajak warga untuk kembali menikmati seni tradisi dan mengenakan pakaian daerah.

"Tidak kemudian mengajak memakai baju-baju adat. Itu memang salah satu simbol. Tapi kan harus dimulai dulu dari penanaman nilai-nilai budaya. Itu yang tidak ada di Paslon BaJo," katanya.

Terpisah, Pengamat politik sekaligus akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS), Agus Riewanto menilai Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa cenderung emosional dan kurang tenang.

Sementara pasangan nomor urut 2, Bagyo Wahyono-FX Suparjo (BaJo) justru terkesan sedang mencurahkan perasaannya. Tak seperti sedang berdebat.

Cara penyampaian Gibran yang terkesan terburu-buru, menurut Agus, menghasilkan jawaban yang kurang runut.

"Sehingga ketajaman dan kedalamannya kurang kuat," katanya saat ditemui di kediamannya, Sabtu (7/11).

Di panggung politik, Gibran bisa dibilang sebagai pendatang baru. Meski berstatus Putra Sulung Presiden, Gibran baru menunjukkan ketertarikan ke politik sekitar setahun terakhir.

Meski begitu, Agus mengakui dalam waktu yang cukup singkat, penampilan Gibran sudah menunjukkan perkembangan yang sangat bagus.

"Dalam hitungan waktu yang begitu pendek menurut saya progresnya bagus. Dia pasti belajar walaupun belum sempurna," katanya.

Namun Agus merasa penampilan Gibran di debat calon kepala daerah tidak cukup bagus untuk menjadi pemimpin politik.

"Ukurannya kan pemimpin politik. Harus lebih dari itu. Enggak bisa instan pemimpin politik itu. Butuh jam terbang yang panjang dan lama," katanya.

(syd/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER