Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) Saleh Partaonan Daulay menyatakan partainya tidak terancam dengan pendirian kembali Partai Masyumi.
Menurutnya, PAN justru tengah berusaha dan berharap bisa memperoleh suara di atas 10 persen pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Kami tidak merasa (Masyumi reborn) jadi ancaman. PAN selalu kisaran 6,5 sampai 7,5 persen dari dulu. PAN sekarang berharap bisa 10 persen ke depan," ucap Saleh kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (9/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyampaikan, setiap orang memiliki hak untuk membentuk partai politik karena Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.
Namun, Saleh menegaskan, membentuk dan mempertahankan keberadaan sebuah partai politik bukan hal yang mudah.
"Di Indonesia selalu ada parpol baru, datang dan pergi, ini menunjukkan tidak mudah bikin parpol," ucapnya.
Saleh pun berharap, Masyumi dapat menjadi sebuah partai politik yang memiliki badan hukum secara resmi sesuai dengan aturan yang tertuang di ketentuan perundang-undangan.
"Terkait Masyumi, tentu kita harapkan bisa lahir sesuai dengan mekanisme sebenarnya," ujarnya.
Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan partainya tidak khawatir dengan pendirian kembali Masyumi.
Ia juga mengaku tidak yakin Masyumi dapat melewati ambang batas parlemen atau parliamentary threshold di Pemilu mendatang.
"Kami tidak khawatir dan kami pun kurang yakin partai baru ini bisa masuk ambang batas parlemen," ucapnya.
Ia menyambut baik pihak-pihak yang mendirikan kembali Masyumi. Namun, ia mengingatkan, mendirikan kembali sebuah partai politik merupakan hal yang tidak mudah bila hanya mengandalkan romantisme masa lalu.
"Itu tidak mudah, apalagi bila hanya mengandalkan romantisme masa lalu. Saat ini ideologi masa lalu mulai pudar karena keadaan sudah berubah dan masyarakat makin pragmatis," ucapnya.
Sebelumnya, sekelompok aktivis Islam mendeklarasikan pendirian kembali Partai Masyumi.
Deklarasi digelar pada Sabtu (7/11), bertepatan dengan 75 tahun pendirian Masyumi.
Partai itu pun langsung memasang target untuk merekrut nama-nama besar. Beberapa di antaranya adalah Ustaz Abdul Somad, Imam Besar FPI Rizieq Shihab, hingga mantan Ketua MPR Amien Rais
Menyikapi, PPP dan PKS mengaku tidak khawatir dengan pendirian kembali Partai Masyumi.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PPP Achmad Baidowi menyatakan segementasi pemilih partainya dan Masyumi berbeda.
Senada, politikus PKS Mardani Ali Sera mengatakan partainya memiliki segmentasi pemilih dan kaderisasi yang berbeda dengan Masyumi. Menurutnya, PKS tidak melihat Masyumi sebagai partai politik pesaing di masa mendatang.
(mts/psp)