Massa mahasiswa dari Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bung Karno (KBM-UBK) menggelar demonstrasi bersama aliansi buruh di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (10/11).
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, massa aksi mahasiswa ini membawa berbagai alat peraga. Mereka juga membakar ban di tengah jalan, tepat di samping Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
Dalam aksinya, mereka menuntut pemerintah segera menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang untuk membatalkan UU nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menuntut pemerintah segera membatalkan undang-undang kontroversial tersebut," kata Koordinator Aksi, Betrand Sulani.
Selain itu, mereka meminta DPR segera mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang hingga kini mandeg pembahasannya.
"Hanya di Indonesia, perempuan yang dilecehkan disalahkan karena dianggap berpakaian mengundang, sahkan RUU Kekerasan Seksual," kata dia.
Selain mahasiswa UBK, mahasiswa Muhammadiyah Tangerang dan Mahasiswa dari Universitas Gunadarma juga hadir dalam aksi ini. Mereka menyebut kedatangannya saat ini untuk menyerukan kepentingan rakyat.
"Kita hadir untuk menyampaikan aspirasi terkait masalah omnibus law," kata koordinator yang berbicara dari mobil komando.
Di tempat yang sama, massa buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (LEM SPSI) juga menggelar aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Peserta aksi yang datang dari pelbagai daerah itu semula berencana menyuarakan tuntutan di Taman Aspirasi Monas, seberang Istana Negara.
Akan tetapi tepat pukul 11.00 WIB ketika para buruh hendak melakukan aksi jalan kaki atau longmarch, aparat kepolisian langsung menutup akses jalan dari arah Medan Merdeka menuju Istana Negara.
Para buruh yang tertahan pun tak kehabisan akal. Mereka tetap melanjutkan aksi tapi di kawasan Patung Kuda. Kelompok buruh berencana menggelar aksi hingga tuntas, tak terbatas waktu.
(tst/pmg)