Massa buruh dari Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (LEM SPSI) mulai mendatangi kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha di dekat kawasan Monas, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Mereka akan menggelar demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang telah disahkan Presiden Joko Widodo.
Ketua Umum LEM SPSI, Arif Minardi mengatakan unjuk rasa kali ini adalan kelanjutan dari yang pernah dilakukan beberapa waktu lalu. Dia berharap pemerintah mendengarkan aspirasi buruh di peringatan hari pahlawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kelanjutan aksi kami, masih berkaitan dengan penolakan omnibus law, kami tidak memilih judicial review karena kita lihat lembaga negara ini sudah apa namanya kurang atau tidak dapat dipercaya lagi," kata Arif di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (10/11).
Arif mengatakan unjuk rasa memang sengaja digelar bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Dia berharap pemerintah tergerak untuk mengabulkan aspirasi masyarakat yang berunjuk rasa menolak Omnibus Law di Hari Pahlawan.
Arif berharap Presiden Jokowi lekas menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) untuk membatalkan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
"Kami harap pemerintah legowo lah. Legowo, dia sadar bahwa memang hampir semua masyarakat mayoritas menolak," kata dia.
Selain LEM SPSI, massa yang akan menggelar aksi di sekitar patung kuda dan Istana Negara adalah massa dari Gerakan Aksi Bersama Rakyat (Gebrak). Mereka dijadwalkan akan melakukan longmarch dari depan Gedung ILO ke depan Istana Negara.
Pantauan CNNIndonesia.com, masih belum ada pengamanan ketat di sekitar Monumen Nasional, Jakarta. Massa buruh yang hadir untuk berunjuk rasa juga belum terlalu banyak, sehingga lalu lintas masih lancar.