Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo bakal menghadiri acara pemberian tanda kehormatan di Istana. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menuturkan belum ada perubahan atas kehadiran Gatot.
"(Pak Gatot) tetap hadir. Dari data 71 yang diundang, semua confirm hadir," kata Heru kepada wartawan, Rabu (11/11).
Kemarin Heru menuturkan bahwa Gatot juga sudah mengambil undangan tanda penghargaan. Gatot juga disebut mengambil surat pernyataan kesediaan menerima tanda kehormatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Gatot, para petinggi TNI pada periode sebelumnya juga mendapatkan tanda kehormatan. Heru lagi lagi memastikan mereka juga terkonfirmasi menghadiri acara tersebut.
"Para kepala staff angkatan periode lalu yang akan menerima tanda jasa terkonfirm hadir," jelas dia.
Selain itu, Mantan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara serta Mantan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Jonan Ignansius juga turur hadir. Keduanya sudah terjadwal untuk menjalankan tes kesehatan.
"Pak Rudiantara, Pak Jonan terdaftar untuk swab," tutup dia.
Sementara Kepala Biro, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin memastikan bahwa acara akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan. Setiap orang yang menghadiri acara di Istana harus membawa hasil swab.
"Seperti biasa swab hari ini (h-1), di acara menggunakan masker, faceshield dan jaga jarak. Swab harus yang di bawah 1x24 jam," kata Bey kepada CNNIndonesia.com, Rabu (11/11).
Diketahui, pemerintah akan menyematkan Bintang Mahaputera kepada Gatot. Pemberian tanda kehormatan ini dilakukan bagi semua pihak yang pernah masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan hingga satu periode.
Semua anggota kabinet yang mendapat tugas di pemerintahan Jokowi sampai satu periode selesai akan mendapat Bintang Mahaputera Adipradana.
Selain Gatot, setidaknya ada 30 orang mantan pembantu presiden yang belum mendapatkan Bintang Mahaputera. Sejumlah nama seperti Susi Pudjiastuti, Retno Marsudi hingga Luhut Binsar Pandjaitan disebut turut mendapat penghargaan itu.
(ctr/ain)