Juru Bicara #SatgasCovid19 menyebutkan perkembangan kasus Covid-19 nasional pekan ini cenderung kurang baik. Peningkatan kasus positif mencapai 8,2 persen.
Peningkatan ini cukup besar karena libur panjang dan cuti bersama pada akhir Oktober lalu (28 Oktober-1 November), dan jumlah spesimen yang dites mengalami penurunan.
"Jangan sampai yang terlihat tren penurunan kasus yang semu. Karena tren penurunan kasus minggu lalu ternyata diakibatkan testing (pemeriksaan) yang juga menurun. Hal ini jadi pembelajaran kita semua terlepas ada masa libur. Dan daerah harus menggencarkan 3T (testing, tracing dan treatment)," tegas Wiku saat konferensi pers secara virtual, Selasa (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pekan ini Satgas Covid-19 mencatat ada 5 provinsi yang berhasil keluar dari 5 besar kenaikan kasus tertinggi. Provinsi tersebut adalah Sumatera Barat, Kepulauan Riau, DIY, Papua Barat, dan Papua.
Namun lima besar ini justru diduduki oleh provinsi lain yang dulunya sudah berhasil menurunkan kasus, yakni Jawa Tengah naik 919, Jawa Barat naik 833, DKI Jakarta naik 410, Kalimantan Timur naik 207, dan Kalimantan Barat naik 199.
"Kenaikan (pekan ini) terpusat pada Pulau Jawa dan Kalimantan. Dimohon 5 provinsi ini untuk jangan lengah, kami melihat tren 5 besar bahwa 5 besar penambahan kasus positif mingguan tertinggi, masih konsisten pada 10 provinsi pekan ini dan sebelumnya. Tidak ada perubahan secara signifikan," lanjut Wiku.
Penambahan kasus kematian mingguan juga mengalami kenaikan 3,6 persen dari pekan sebelumnya. Ia menyebutkan provinsi yang masih perlu menekan angka kematiannya yaitu Jawa Tengah naik 25, Jawa Timur naik 10, Sumatera Selatan naik 9, Banten naik 8, dan Sumatera Utara naik 8.
Sementara itu, persentase meninggal tertinggi berada di Jawa Timur 7,14 persen, NTB 5,46 persen, Sumatera Selatan 5,39 persen, Jawa Tengah 4,95 persen, dan Bengkulu 4,62 persen.
"Persentase ini cenderung terus menurun dari pekan-pekan sebelumnya. Jawa Tengah berhasil menurunkan angka kematian menjadi 4 persen, sebelumnya berminggu-minggu ada di angka 5 persen. Ini adalah perkembangan yang kita harapkan kearah yang lebih baik," harap Wiku.
Di samping itu, meski kesembuhan secara nasional terus bertambah setiap harinya, namun jumlah kesembuhan pekan ini mengalami perlambatan sebesar 6,7 persen dari pekan sebelumnya.
"Sudah 3 minggu berturut-turut kasus sembuh mengalami penurunan, dan minggu inilah terjadi perlambatan paling besar. Ini adalah kondisi yang memprihatinkan," Wiku menyayangkan.
Harusnya jumlah kesembuhan harus dijaga dan terus bertambah. Pihaknya sudah mendorong seluruh provinsi untuk mencontoh agar terus meningkatkan angka kesembuhannya.
Pada pekan ini, Wiku menyebut ada 5 provinsi kenaikan kesembuhan tertinggi. Di antaranya Aceh naik 1.018, Jawa Tengah naik 229, Nusa Tenggara Barat naik 145, Kepulauan Riau naik 134, dan Papua naik 129.
Untuk daerah dengan persentase kesembuhan tertinggi pekan berada di Gorontalo (94,32 persen), Bali (91,66 persen), Kalimantan Selatan (90,89 persen), DKI Jakarta (90,79 persen), dan Sulawesi Selatan (90,07 persen).
"Untuk pertama kalinya DKI Jakarta masuk dalam 5 besar provinsi dengan persentase kesembuhan yang tinggi. Kami mengapresiasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terus meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga angka kesembuhannya meningkat," jelas Wiku.
Wiku menekankan pemerintah daerah senantiasa meningkatkan angka kesembuhannya. Jika membutuhkan bantuan dapat menghubungi pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19.
(ayo/fef)