Wakil Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Bungsu Sumawijaya mengatakan calon jamaah perlu melakukan isolasi mandiri selama sepekan sebelum tes swab dalam rangka perjalanan umrah.
Permintaan tersebut disampaikan setelah 13 jamaah umrah asal Indonesia dinyatakan positif Covid-19 di Tanah Suci.
"Ketika persiapan sebelum keberangkatan perlu diperhatikan soal kesehatan dan isolasi. Kalau bisa sepekan dan seminggu sudah isolasi mandiri sebelum tes swab. Semoga saja negatif ketika berangkat dan ketika pulang," kata Bungsu dalam acara talkshow 'Perkembangan Terkini: Umroh Aman saat Pandemi' di Media Center #SatgasCovid19 yang diunggah melalui akun Youtube BNPB, Rabu (11/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ia meminta jamaah juga membawa obat-obatan dan suplemen tambahan untuk menambah imun tubuh. Hal ini menjadi penting karena perjalanan umrah cukup panjang.
Bungsu melanjutkan, umrah kali ini sangat bermakna karena Pemerintah Arab Saudi masih membuka pintu untuk jamaah dari Indonesia. Walaupun beberapa hal diperketat demi mencegah penularan Covid-19.
Seperti kapasitas transportasi bus hanya 50 persen, hanya boleh menginap di hotel Bintang 5 yang ada di depan, serta kapasitas kamar yang maksimal diisi oleh dua orang jamaah.
"Ini tentunya menimbulkan kenaikan biaya signifikan, belum lagi tes swab dan karantina," jelasnya.
Sampai saat ini dilaporkan 13 jamaah umrah asal Indonesia yang dinyatakan positif Covid-19 di Arab Saudi. Kementerian Agama menyebutkan bahwa kini penanganan terhadap jamaah tersebut dilakukan oleh otoritas setempat.
"(Di sana) sudah dilakukan proses isolasi, sambil menunggu waktu nanti dilakukan swab tes ulang, mudah-mudahan hasilnya negatif. Jadi sudah ditangani Kementerian Kesehatan Arab Saudi dan penyelenggara umrah," jelas Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag, Arfi Hatim.
Pihaknya akan mengevaluasi kegiatan umrah di tengah pandemi untuk memastikan jemaah umrah datang dan pulang ke Indonesia dalam keadaan sehat.
(fef)