Satgas Ingatkan Kerumunan Acara Rizieq: Bisa Jadi Malapetaka

CNN Indonesia
Jumat, 13 Nov 2020 17:02 WIB
Juru Bicara Satgas Covid-19 meminta masyarakat tak egois dengan mengabaikan protokol kesehatan dan melakukan kegiatan yang mengundang desakan kerumunan.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut kerumunan yang terjadi di masa pandemi virus corona bisa menjadi malapetaka karena berpotensi meningkatkan kasus positif yang besar.

Pernyataan itu dilontarkan Wiku merespons kerumunan-kerumunan yang terjadi mengiringi kegiatan Imam Besar FPI Rizieq Shihab sejak Selasa (10/11) lalu.

Wiku berharap agar masyarakat tidak bersikap egois dengan mengabaikan protokol kesehatan sehingga penularan Covid-19 terjadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal ini [kerumunan] berimplikasi terhadap potensi penularan dan peningkatan kasus yang sangat besar. Jangan egois, kita harus ingat bahwa jika kita berkerumun maka kita dapat membawa malapetaka di masa pandemi ini," kata Wiku pada CNNIndonesia.com, Jumat (13/11).

Lebih lanjut, Wiku menjelaskan pembentukan Satgas Covid-19 termasuk ke tingkat daerah bertujuan untuk melakukan penanganan dan pengawasan penegakan disiplin protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona. Oleh karena itu, ia meminta peran semua pihak agar kerumunan seperti saat kepulangan Rizieq Shihab tidak terjadi lagi.

"Kita harus bisa menjalankan peran masing-masing untuk memastikan bahwa kejadian seperti ini [kerumunan Rizieq Shihab] tidak terulang lagi," tuturnya.

Selain itu, Wiku juga meminta masyarakat yang mengalami gejala Covid-19 segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan guna memastikan kondisi kesehatannya di masa pandemi ini.

Selama pandemi Covid-19 belum berakhir, serta belum tersedianya vaksin, Wiku mengimbau masyarakat untuk tetap patuh protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

"Antisipasi terhadap potensi lonjakan kenaikan kasus terus dilakukan. Oleh karena itu, kami meminta kepada masyarakat yang mengalami gejala Covid-19 untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk memastikan status kesehatannya, kelalaian terhadap protokol kesehatan dapat membahayakan nyawa manusia," ujar pria yang juga dikenal sebagai Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tersebut.

Sejak kedatangannya ke Indonesia pada Selasa (10/11) lalu animo massa begitu besar menemui Rizieq. Bukan hanya massa akar rumput, sejumlah elite pun menyambangi Rizieq baik di rumahnya yang berada di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat maupun di tempat lain.

Terbaru, Rizieq Shihab pun mengundang umat untuk menghadiri kegiatan maulid nabi di kediamannya. Kegiatan itu pun akan dibarengi dengan pelaksanaan pernikahan putrinya, Najwa Shihab.

Imam Besar Habib Rizieq Shihab (tengah) menyapa ribuan jamaah di jalur Puncak, Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020). Kedatangan Imam Besar Habib Rizieq Shihab ke Pondok Pesantren (Ponpes) Alam Agrokultural Markaz Syariah DPP FPI, Megamendung, Kabupaten Bogor untuk melaksanakan salat Jumat berjamaah sekaligus peletakan batu pertama pembangunan masjid di Ponpes tersebut. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.Imam Besar FPI Rizieq Shihab (tengah) menyapa ribuan jamaah di jalur Puncak, Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020). (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Satpol PP DKI Utamakan Edukasi, Bukan Sanksi

Menyikapi kegiatan-kegiatan Rizieq yang mengundang kerumunan massa bahkan mengabaikan protokol kesehatan Covid-19, Satpol PP DKI menyatakan akan mengutamakan edukasi bukan sanksi.

"Kita mengedepankan edukasi kepada semua untuk terus menjalankan apa yang namanya 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan), jadi edukasi itu berlaku untuk semua," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Arifin saat dihubungi, Jumat (13/11).

Meskipun demikian, sikap itu berbeda dengan yang terjadi sebelumnya. Dalam beberapa kesempatan, Satpol PP DKI tegas menyatakan bakal membubarkan kerumunan warga di tengah PSBB Transisi.

Selain itu ada pula aturan pemberian sanksi kepada penyelenggara atau penanggung jawab tempat ibadah yang tidak mematuhi protokol kesehatan di dalam Pasal 10 Pergub 101 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

Dalam beleid tersebut dinyatakan pengelola tempat ibadah atau penyelenggara aktivitas keagamaan wajib membatasi jumlah pengguna tempat ibadah paling banyak 50 persen dari kapasitas tempat ibadah serta melakukan pembatasan interaksi fisik minimal 1 meter antara pengguna.

Jika pengelola tempat ibadah tidak menjalankan kewajiban tersebut, dapat diberikan sanksi administratif berupa teguran tertulis.

Selain itu, dalam Pasal 15 ayat (2)juga dinyatakan pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab area publik yang dapat menimbulkan kerumunan dapat diberikan sanksi berupa teguran tertulis.

Pengenaan sanksi dilaksanakan Satpol PP dan dapat didampingi kepolisian dan TNI.

Massa dari berbagai daerah memadati akses tol menuju bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). Mereka bertujuan menjemput kedatangan Habib Rizieq Shihab (HRS). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.Massa dari berbagai daerah memadati akses tol menuju bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020) guna menyambut kedatangan Imam Besar FPI Rizieq Shihab. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww).

Terkait kerumunan yang terjadi pada kegiatan-kegiatan Rizieq sejauh ini, Arifin mengatakan pihaknya sejak awal terus mengimbau agar warga tetap mematuhi imbauan protokol kesehatan.

Akan tetapi, saat dikonfirmasi kembali mengenai kerumunan massa Rizieq Shihab, Arifin tidak menjawab secara lugas.

"Mungkin dalam suasana maulid banyak peringatan-peringatan keagamaan dan sebagainya memang tidak ada larangan untuk mengadakan perayaan keagamaan, tetapi sebaiknya saya selalu menyarankan agar memperhatikan physical distancing, menggunakan masker dan sebagainya," tutur Arifin.

"Jadi kepatuhan menjalankan perintah agama juga bisa dilaksanakan, tetapi seiring dengan itu kita juga harus memperhatikan protokol kesehatan keselamatan dan sebagainya. Itu selalu kita sampaikan," tambahnya.

Kegiatan Rizieq terakhir di Jakarta adalah mengikuti kegiatan Maulid Nabi Muhammad di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Jumat pagi. Massa yang menghadiri kegiatan diawali salat subuh berjemaah itu sempat membuat Jalan Tebet Raya dan Jalan Tebet Utara tak dapat dilintasi kendaraan bermotor.

Selain itu, massa yang hadir juga terlihat banyak yang tidak mematuhi protokol pencegahan Covid. Massa tidak menjaga jarak, dan tidak sedikit pula jemaah yang menggunakan masker dengan benar.

Selain Rizieq, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali juga tampak hadir dalam acara tersebut.

(mln, dmi/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER