Pemprov DKI Jakarta menggelar kegiatan Gerebek Lumpur melalui Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI untuk mengendalikan banjir.
Kegiatan itu merupakan upaya pengerukan lumpur yang dilakukan secara masif di danau, sungai/kali, dan waduk di lima wilayah Jakarta.
Waduk yang dimaksud di antaranya adalah Ria Rio, Jakarta Utara dan Kali PHB Kalibaru Barat, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bertujuan untuk membantu mengurangi proses pendangkalan sehingga meningkatkan kapasitas danau, sungai/kali, dan waduk saat musim hujan," demikian keterangan Pemprov DKI Jakarta, Jumat (13/11).
Gerebek Lumpur dilakukan mulai dari skala mikro, yakni dikerjakan oleh satgas hingga meluas dengan melibatkan gotong royong yang dilakukan warga. Salah satu cara yang digunakan adalah mengerahkan alat berat hingga tiga kali lipat dari kapasitas biasanya.
Gerebek Lumpur juga melibatkan seluruh Sudin/ Bidang Unit terkait. Ada sekitar 8.000 personel pasukan biru dikerahkan, di dalamnya termasuk 4.336 PKLG dan 205 Operator armada dumptruck dan sejumlah alat berat berbagai tipe.
"Ini adalah kegiatan dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan ketat, yaitu 3M," demikian DKI Jakarta. "Juga Merupakan program berkelanjutan yang dilakukan secara bertahap hingga bulan Desember 2020."
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta seluruh jajarannya mewaspadai banjir akibat dampak fenomena La Nina yang mengakibatkan cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang dan petir.
Menurutnya, sistem drainase Jakarta memiliki ambang batas rata-rata kapasitas maksimal untuk menampung 100 milimeter hujan per hari. Apabila turun hujan dengan curah di bawah 100 milimeter, jajarannya harus memastikan Jakarta aman dari banjir.
(asa)