Hasto Tegaskan Kakak Whisnu yang Membelot Bukan Kader PDIP

CNN Indonesia
Senin, 16 Nov 2020 06:16 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan Kakak Whisnu Sakti Buana, Jagat Hari Suseno bukanlah kader PDIP dan tidak memiliki KTA PDI Perjuangan.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Jagat Hari Suseno, kakak kandung Whisnu Sakti Buana yang juga putera mendiang tokoh PDIP Soetjipto, bukanlah kader PDIP.

Hasto bahkan bisa memastikan Seno tak memiliki kartu tanda anggota (KTA) PDIP.

Seno sebelumnya mengaku kecewa dengan keputusan DPP PDIP yang mengusung Eri Cahyadi-Armuji di Pilkada Surabaya, dan bukan adiknya. Ia pun membelot dan memberikan dukungan kepada Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"[Seno] tidak ada KTA," kata Hasto, di Surabaya, Minggu (15/11).

Hasto juga mengatakan jika ada kader atau anggota yang ditemukan membelot dari keputusan partai, maka pihaknya pun akan memberikan sanksi pemecatan.

"Kami langsung memberikan sanksi pemecatan," kata dia.

Ia pun mengatakan bahwa DPP PDIP memberikan tugas khusus kepada Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana. Whisnu didapuk menjadi 'Jenderal Perang' PDIP di Pilkada Surabaya 2020.

Whisnu bertugas untuk menyalakan dan menjalankan mesin partai di Surabaya, untuk meraup suara sebanyak-banyaknya bagi Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi-Armuji.

"Beliau tugasnya jadi Jenderal Kampanye kami untuk kampanye door to door, dengan mesin politik di Surabaya dengan PAC-PAC PDIP Surabaya. Dengan pengalamannya, kami yakin Mas Whisnu bisa membawa suara tebal untuk Eri-Armuji," kata Hasto.

Strategi kampanye yang diberikan kepada Whisnu tersebut, kata dia, telah disesuaikan dengan kondisi Surabaya yang dilanda pandemi Covid-19. Sehingga kampanye tak bisa dilakukan dengan pengumpulan massa.

Ia juga menyamakan cara kampanye PDIP di Pilkada Surabaya dengan kampanye Barrack Obama di Pilpres Amerika Serikat tahun 2008. Saat itu Obama menggunakan micro campaign, sedangkan PDIP melakukan kampanye silaturahmi.

Saat diminta konfirmasi, Jagat Hari Suseno mengaku dirinya siap disanksi oleh PDIP. Dia pun mengklaim merupakan kader PDIP.

"Saya siap. Apapun itu. Sanksi administratif, hukum, pasti berimplikasi kepada Saya. Saya Siap! Ini perjuangan Saya kepada PDIP dan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Seno.

Ia juga membantah pernyataan Sekjen PDIP yang menyebut Seno bukanlah kader PDIP karena tak memiliki kartu tanda anggota (KTA). Seno mengatakan dirinya adalah 'banteng', dan justru ketika partai mensanksi dirinya hal itu akan menimbulkan persoalan.

"Saya ini apa, bukan siapa-siapa. Jabatan di partai ndak punya. Paling KTA disita, dipotong. Tidak apa-apa, daftar lagi. Sampe gepeng saya tetap Banteng," ucapnya.

Ia menegaskan bahwa langkah politiknya itu bukanlah untuk menentang keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memberikan rekomendasi kepada Eri-Armuji.

"Bagi saya selesai. Tidak masalah. Final menjadi keputusan partai," kata dia.

Sebelumnya, kakak kandung Whisnu, Seno menyatakan dukungan kepada Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno di Pilkada Kota Surabaya. Sikapnya bertentangan dengan keputusan PDIP yang mengusung Eri Cahyadi-Armuji.

Seno merupakan putra dari mendiang tokoh PDIP Soetjipto Soedjono. Ia juga mengklaim diri sebagai kader partai berlambang banteng tersebut.

Whisnu Sakti Buana, adik dari Seno, juga diketahui gagal diusung DPP PDIP menjadi calon wali kota Surabaya di pilkada. PDIP lebih memilih tokoh non partai, Eri Cahyadi.

Eri Cahyadi-Armuji diusung oleh PDIP dan didukung oleh PSI serta sejumlah partai non parlemen. Sementara Machfud Arifin-Mujiaman diusung oleh PKS, PKB, PPP, NasDem, Golkar, Demokrat, Gerindra dan PAN.

(frd/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER