Lonjakan Kasus Covid Dua Pekan Usai Libur Panjang

CNN Indonesia
Senin, 16 Nov 2020 07:20 WIB
Penambahan harian positif covid-19 terus meningkat usai dua pekan libur akhir Oktober. Kasus sempat cetak rekor 5 ribu kasus per hari.
Penambahan kasus usai libur panjang akhir Oktober terus melonjak. (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Data harian yang dihimpun Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan kenaikan penambahan data harian covid-19 dalam pekan kedua November atau usai libur panjang 28 Oktober-1 November lalu.

Penambahan kasus harian bahkan sempat pecah rekor pada Jumat (13/11) lalu mencapai 5.000 kasus.

Penambahan kasus itu terjadi usai jumlah harian orang yang diperiksa terkait virus corona ikut bertambah. Tercatat sepekan terakhir, pemerintah memenuhi janji target ideal testing atau pemeriksaan terhadap 30 ribu orang per hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, jumlah harian orang yang diperiksa terkait covid-19 dalam masa libur panjang cenderung melandai. Kisaran tes yang dilakukan dalam periode 28 Oktober hingga 3 November 2020 menunjukkan rata-rata testing hanya di angka 26 ribu orang per hari.

Di sisi lain, angka kenaikan kasus harian di tanah air cukup menjadi sorotan dalam rentang waktu 9-15 November . Terhitung mulai 9 November lalu jumlah harian penambahan kasus berada di angka 2.853.

Kemudian pada 10 November bertambah menjadi 3.770 kasus harian, 11 November 3.770 kasus, 12 November 4.173, dan 13 November mencapai puncak rekor kasus covid-19 sebesar 5.444 kasus.

Usai mencapai kenaikan kasus harian tertinggi selama delapan bulan pandemi covid-19 mewabah di Indonesia, pada 14 November kasus harian turun menjadi 5.272 kasus, dan berkurang lagi menjadi 4.106 kasus pada 15 November.

Jumlah fluktuasi data harian itu ternyata tergantung dengan jumlah testing harian. Rinciannya, 9 November pemerintah melakukan pemeriksaan covid-19 terhadap 24.747 orang, setelah itu bertambah menjadi 32.020 orang per hari pada 10 November.

Kemudian 11 November kepada 37.611 orang, 12 November kepada 36.496 orang, dan 37.892 orang pada 13 November. Lalu 38.710 orang pada 14 November dan kembali menurun menjadi 25.396 pemeriksaan harian pada 15 November.

Merespons kenaikan kasus yang sempat cetak rekor dalam rentang waktu dua pekan atau 14 hari usai libur panjang, Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Budi Hidayat mengatakan fenomena itu disebabkan beberapa daerah yang menumpuk data pasien covid-19 sehingga terjadi lonjakan kasus secara nasional dalam satu hari.

"Kasusnya tinggi itu karena ada sebagian daerah yang menginput data kasus positifnya ditumpuk, harusnya diinput dalam satu hari, dilaporkan, tapi ada beberapa daerah yang menginputnya itu akumulasi," kata Budi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (14/11) lalu.

Ia sebelumnya sempat mengklaim alasan jumlah testing bakal turun saat hari libur atau weekend, sedangkan bila hari normal maka capaian jumlah testing kembali normal.

Sementara itu, Ketua bidang data dan teknologi informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah sebelumnya mengungkapkan bahwa perkembangan kasus Covid-19 sebagai dampak libur panjang tidak dapat langsung dilihat dalam data penambahan kasus.

Menurut Dewi butuh waktu satu hingga dua pekan untuk melihat perkembangan ini. Ia mencontohkan pada libur panjang Hari Kemerdekaan 17 Agustus dan 20-23 Agustus lalu perkembangan kasus baru dapat terlihat pada awal dan pertengahan September.

Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo juga sempat mewanti-wanti pemerintah, ia mengimbau pasca libur panjang pemerintah harus semakin menambah jumlah alat testing guna menelusuri jejak-jejak warga yang berpotensi terpapar virus corona saat melakukan perjalanan wisata maupun pulang kampung.

Windhu pun tak ingin fenomena potensi lonjakan kasus libur panjang menguap dengan minimnya testing, sehingga menciptakan fenomena gunung es covid-19.

"Terlebih pasca liburan setelah 1 November, betul-betul peningkatan testing untuk mencari kasus cobid-19 sebanyak mungkin agar bisa diisolasi, sehingga tidak meluas. Itu mutlak strategi utama, yakni testing, tracing dan dilanjutkan isolasi," kata Windhu.

(psp/khr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER