Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Lilik Sumardji mengatakan akan memberlakukan rekayasa lalu lintas secara situasional untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan saat demonstrasi digelar di depan Gedung DPR pada Selasa (17/11).
"Pengalihan arus situasional, pilihan terakhir, kalau masih bisa lewat ya tidak ada pengalihan," kata Lilik saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (17/11).
Ia mengatakan jika lalu lintas padat, rekayasa akan dilakukan dengan mengalihkan kendaraan dari Jalan Gatot Subroto yang hendak menuju Slipi diarahkan ke Jalan Gerbang Pemuda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengendara tidak bisa langsung menuju arah Slipi dengan melintasi depan Gedung DPR/MPR.
"Kalau masih bisa satu jalur kita tidak ada pengalihan, tapi kalau sudah menutup jalan, di bawah Jembatan Ladokgi dialihkan ke Jalan Pemuda," kata dia.
Diketahui, sejumlah elemen buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) akan kembali menggelar aksi lanjutan menuntut pembatalan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja pada hari ini.
Aksi akan digelar di depan Kompleks Gedung DPR/MPR, sebelum nantinya massa akan bergeser ke depan Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Paling jam 10.00-11.00 sampai DPR, sampai sekitar jam 13.00 baru konvoi ke Kemendikbud," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) Sunarno kepada CNNIndonesia.com, Selasa (17/11).
Sunarno memperkirakan aksi gabungan buruh-mahasiswa hari ini setidaknya akan diikuti oleh 1.500 peserta aksi. Selain buruh dan mahasiswa, pelajar dikabarkan bakal turut bergabung dalam aksi tersebut.
Aksi gabungan buruh-mahasiswa merupakan aksi lanjutan menolak UU Omnibus Law Ciptaker. Namun, selain mengingatkan soal Omnibus, aksi sekaligus memperingati Hari Pelajar Internasional.
(yoa/pmg)