Survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) menyebut sebagian besar warga bersedia menggunakan vaksin Covid-19 yang akan diberikan pemerintah.
Dalam survei yang diunggah di situs covid19.go.id, sebanyak 64,8 persen responden menyatakan bersedia menggunakan vaksin Covid-19. Sebanyak 27,8 persen responden ragu, sedangkan 7,6 persen menolak vaksin itu.
"Survei menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia telah mendengar tentang vaksin covid-19 dan bersedia menerimanya," ucap Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi dalam keterangan tertulis di situs covid19.go.id seperti dikutip CNNIndonesia.com, Rabu (18/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur jadi dua provinsi yang memiliki tingkat penerinaan vaksin tertinggi. Sebanyak 74 persen responden Papua Barat dan 70 persen responden NTT bersedia menggunakan vaksin Covid-19.
Sementara itu, Aceh dan Sumatera Barat jadi provinsi dengan tingkat penolakan vaksin tertinggi. Hanya 46 persen responden di Aceh dan 47 persen responden di Sumbar yang bersedia menerima vaksin.
Survei itu juga merekam berbagai alasan responden menolak vaksin Covid-19. Beberapa di antaranya adalah tidak yakin keamanan vaksin (30 persen), tidak yakin vaksin efektif (22 persen), tidak percaya vaksin (13 persen), takut efek samping (12 persen), keyakinan agama (8 persen), dan lainnya (15 persen).
Survei ini dilakukan Kemenkes dan ITAGI pada 19-30 September 2020. Survei ini mendapat dukungan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF.
Survei dilakukan terhadap 115 ribu responden dari 34 provinsi. Sekitar 69 persen dari seluruh responden berasal dari Pulau Jawa dan 13 persen dari Pulau Sumatera.
Data survei Kemenkes itu sedikit berbeda dengan survei lembaga swasta. Misalnya survei Populi Center pada Oktober lalu yang menyebut 40 persen responden menyatakan tidak bersedia menggunakan vaksin Covid-19 dari pemerintah.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menetapkan vaksin sebagai opsi utama keluar dari pandemi Covid-19. Indonesia bekerja sama dengan sejumlah perusahaan internasional dalam memproduksi vaksin, seperti Astra Zeneca dari Inggris, Cansino dan Sinovac dari China, dan Sinopharm/G42 yang merupakan kerja sama China dengan UEA.
Pemerintah Indonesia juga telah mulai melakukan sosialisasi vaksin Covid-19. Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) telah mengeluarkan buku saku Covid-19.
Buku itu berisi jawaban atas berbagai pertanyaan tentang vaksin. Buku itu diunggah di tautan https://s.id/infovaksin.
(psp/dhf)