Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Muhammadiyah ikut berpartisipasi memberikan penjelasan yang benar kepada masyarakat terkait vaksin virus corona (Covid-19) yang tengah disiapkan pemerintah.
Upaya itu diperlukan agar masyarakat Indonesia tak mendapatkan informasi keliru terkait vaksin yang merugikan banyak pihak.
"Pemerintah saat ini sedang mempersiapkan pemulihan kesehatan melalui vaksinasi. Saya harap Muhammadiyah dapat ikut memberikan penjelasan dan pemahaman yang benar agar masyarakat tak memiliki info keliru atau hoaks yang merugikan," kata Jokowi saat berpidato di acara puncak Milad Muhammadiyah ke-108 secara virtual, Rabu (18/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi memastikan pemerintah tengah menyiapkan program vaksinasi dengan sebaik-baiknya, baik dari sisi keamanan, efektivitas, kehalalan hingga kemudahan akses bagi masyarakat dalam memperoleh vaksin corona.
"Semoga semua itikad baik dan upaya sungguh-sungguh akan dapat ridha Allah SWT," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi turut mengapresiasi kerja keras suka rela yang dilakukan Muhammadiyah dalam membantu masyarakat luas di tengah pandemi virus corona belakangan ini.
Ia mengatakan Muhammadiyah sangat berkontribusi besar dalam bidang kesehatan maupun meningkatkan ekonomi negara melalui pelbagai unit-unit badan usaha yang dimilikinya.
"Melalui MCCC, pelayanan di 82 RS di berbagai provinsi dan melalui 40 Perguruan Tinggi, semua bergerak aktif melayani masyarakat melalui program respon Covid, langsung sampai ke akar rumput," kata Jokowi.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menetapkan vaksin sebagai opsi utama keluar dari pandemi Covid-19. Indonesia bekerja sama dengan sejumlah perusahaan internasional dalam memprodukai vaksin, seperti Astra Zeneca dari Inggris, Cansino dan Sinovac dari China, dan Sinopharm/G42 yang merupakan kerja sama China dengan UEA.
Sementara itu survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) menyebut sebagian besar warga bersedia menggunakan vaksin Covid-19 yang akan diberikan pemerintah.
Dalam survei yang diunggah di situs covid19.go.id, sebanyak 64,8 persen responden menyatakan bersedia menggunakan vaksin Covid-19. Sebanyak 27,8 persen responden ragu, sedangkan 7,6 persen menolak vaksin itu.
"Survei menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia telah mendengar tentang vaksin covid-19 dan bersedia menerimanya," ucap Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi dalam keterangan tertulis di situs covid19.go.id seperti dikutip CNNIndonesia.com, Rabu (18/11).
(rzr/psp)