Para guru telah mendapat bantuan pemerintah berupa subsidi upah dan kuota internet gratis. Kedua bantuan itu membuat beban para guru dan tenaga pendidik menjadi lebih ringan dalam menghadapi proses pembelajaran jarak jauh yang harus dijalankan saat masa pandemi.
Dalam dialog bertema 'Mendukung Para Pendidik Tetap Berkarya' yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), tiga orang guru menceritakan pengalaman mereka menerima bantuan subsidi upah serta kuota internet gratis dari pemerintah.
Ketiganya yakni guru SDS Islam Ibnu Hajar Cipayung Jakarta Timur Arya Wiratman, Dosen Program Studi PJKR STKIP Pasundan Deswita Supriyatni, dan Dosen STKIP PGRI Bandar Lampung Sri Murni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka mengakui bahwa bantuan subsidi upah dan kuota internet gratis terasa sangat bermanfaat bagi para guru. Pengeluaran hari-hari para guru yang sebelumnya disisihkan untuk membeli kuota kini dapat digunakan kembali untuk keperluan sehari-hari.
Sebelum ada bantuan, para guru dan tenaga pendidik ini mengaku mengalami hambatan terutama terkait biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.
"Sebelum ada bantuan subsidi pulsa untuk kuota internet, kondisi sangat sulit dan terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan harus pintar mengatur keuangan keluarga dan menyisihkan agar kebutuhan kuota internet terpenuhi. Setelah ada bantuan, sangat meringankan beban pengeluaran sehari-hari," ujar Arya, Rabu (25/11).
Kesulitan Arya semakin bertambah karena satu dari dua anaknya merupakan anak berkebutuhan khusus. Arya harus berhitung dengan pengeluarannya agar semua kebutuhan tercukupi. Ketika bantuan subsidi upah dan kuota internet gratis digelontorkan, Arya bisa bernapas sedikit lega.
Hal senada juga diungkapkan Sri Murni yang merasa sangat terbantu dan bersyukur atas bantuan dari pemerintah, baik dalam bentuk pulsa maupun bantuan subsidi upah (BSU).
"Sebelum ada bantuan, kami harus pintar-pintar menyisihkan dana untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran. Sangat bersyukur dengan bantuan pemerintah baik dalam bentuk pulsa maupun BSU. Uang yang awalnya kami sisihkan untuk kuota bisa kembali kami pakai untuk memenuhi kebutuhan keluarga," ujar Sri.
Deswita Supriyatni yang merupakan orang tua tunggal mengaku harus mengatur ulang perencanaan keuangan keluarganya. Kebutuhan primer dan biaya internet menjadi prioritas.
"Dengan bantuan dari pemerintah ini tentunya sangat membantu sekali sehingga perencanaan keuangan keluarga bisa kembali seperti semula," ungkapnya.
Dari pengalaman yang diceritakan para guru dan tenaga pendidik ini, manfaat bantuan pemerintah sungguh dirasakan langsung para penerimanya. Keuangan keluarga dan kebutuhan sehari-hari kini dapat tercukupi.