KPK Sebut Edhy Prabowo Juga Beli Sepeda di Luar Negeri

CNN Indonesia
Jumat, 27 Nov 2020 17:11 WIB
KPK masih terus mendalami sumber uang yang dipakai Edhy Prabowo untuk membeli barang-barang mewah, mulai dari tas merek LV, koper merek Tumi, hingga sepeda.
Penyidik KPK memperlihatkan sepeda saat jumpa pers penetapan tersangka Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif Edhy Prabowo, Rabu (25/11). (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif Edhy Prabowo juga membeli sepeda saat di luar negeri. Lembaga antirasuah sebelumnya menunjukkan sepeda saat menggelar jumpa pers, Rabu (25/5) malam.

Belum disampaikan terkait harga berikut merek sepeda itu. Namun, sepeda tersebut telah disita penyidik KPK.

"(Sepeda) dibeli bersamaan dengan jam dan beberapa tas mewah saat di luar negeri," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri, Jumat (27/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali mengatakan penyidik masih terus mendalami sumber uang yang dipakai Edhy untuk membeli barang-barang mewah tersebut.

"Terkait sumber uang akan digali dan dikonfirmasi lebih lanjut," ujarnya.

Terkait penyitaan sepeda sudah dikonfirmasi langsung oleh Edhy usai menjalani pemeriksaan perdana, Kamis (26/11) malam. Edhy mengaku membeli sepeda itu untuk saat waktu luang.

"Masuk didata sebagai disita, saya untuk main sepeda," ujar Edhy kepada wartawan.

Edhy ditetapkan KPK sebagai tersangka bersama enam orang lainnya dalam dugaan korupsi izin ekspor benih lobster.

Enam tersangka lainnya ialah stafsus Menteri KP, Safri dan Andreau Pribadi Misata; Pengurus PT Aero Citra Kargo, Siswadi; staf istri Menteri KP, Ainul Faqih; Amiril Mukminin; dan Direktur PT Dua Putra Perkasa, Suharjito.

Perkara yang menjerat Edhy dkk berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) di sejumlah lokasi seperti Jakarta, Depok, Bekasi, termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pada Rabu (25/11) dini hari.

Tim KPK turut mengamankan sejumlah barang bukti seperti ATM atas nama Ainul Faqih, tas merek LV, tas merek Hermes, baju Old Navy, jam merek Rolex, jam Jacob n Co, tas koper Tumi dan tas koper LV.

Edhy bersama sejumlah pihak diduga menerima uang Rp9,8 miliar dan US$100 ribu. Ia menggunakan uang tersebut untuk belanja beberapa barang mewah di Honolulu, Hawai, Amerika Serikat.

Saat ini tim penyidik yang dipimpin Novel Baswedan tengah menggeledah Kementerian Kelautan dan Perikanan, termasuk ruang kerja Edhy. Belum diketahui dokumen dan barang yang disita dari KKP dan ruang kerja Edhy.

(ryn/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER