Satu komplotan yang terdiri dari lima orang merampok sebuah rumah di Jakarta Barat dengan modus menyamar sebagai petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kelimanya akhirnya dibekuk di tempat terpisah: Grogol, Bekasi, hingga Bogor.
Kelima orang berinisial JF, FH, S, RH dan M dikenal sebagai kelompok Pandawa. Tersangka melakukan penyamaran setelah lebih dulu mempelajari situasi dan kondisi di sekitar lokasi pencurian.
"Kalau sasaran lihat lebih menguntungkan petugas kelurahan maka jadi petugas kelurahan, tapi kalau jadi petugas PLN menguntungkan juga maka mereka mengaku petugas PLN," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Audie Latuheru dalam keterangannya, Jumat (27/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakbar Kompol Teuku Arsya Khadafi mengungkapkan para tersangka telah beraksi di 24 tempat berbeda. Di wilayah Jakbar, para tersangka mengaku baru melakukannya di empat lokasi. Arsya melanjutkan pihaknya bakal berkoordinasi dengan Polres lain dalam mengusut kasus ini.
Arsya menuturkan tiga dari lima tersangka itu merupakan seorang residivis. Mereka yakni, tersangka JF, FH dan M. Kata Arsya, saat beraksi para tersangka juga tak segan untuk melukai korbannya. Para pelaku selalu membawa senjata tajam saat sedang beraksi.
"Mereka terkenal dengan sebutan Pandawa dan sudah malang melintang dari tindak kejahatan ini," ujarnya.
Arsya menuturkan saat penangkapan tersangka FH dan M sempat mencoba melawan petugas. Alhasil, petugas terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap keduanya. Arsya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hari terhadap orang asing. Terutama, mereka yang mengaku sebagai petugas dari instansi tertentu.
"Karena petugas resmi dibekali identitas dan surat-surat jelas, jadi harus hati-hati kepada orang yang mengaku petugas tanpa dibekali identitas resmi," tuturnya.
(dis/ain)