Haul ke-62 Syekh Abdul Qodir Jaelani yang digelar di Ponpes Al-Istiqlaliyah pada Minggu (29/11) lalu mengundang kerumunan massa. Diketahui selama pandemi virus corona, ahli dan pemerintah mengimbau siapapun untuk menghindari pengumpulan banyak orang.
Acara peringatan hari ulang tahun atas wafatnya tokoh tersebut pun lantas ramai diperbincangkan di media sosial lantaran diduga tak dilakukan pembubaran.
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida) Kabupaten Tangerang membeberkan kronologi membludaknya jemaah dalam helatan tahunan tersebut. Forkopimda mengklaim telah berupaya keras membatasi tamu yang hadir namun kedatangan seribuan lebih orang tak bisa dicegah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengungkapkan menerima undangan haul pada 17 November 2020. Ia lantas berkomunikasi dengan panitia dan menjelaskan bahwa saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
"Kami panggil dan jelaskan kalau saat ini wilayah Kabupaten Tangerang masih di dalam zona orange Covid-19. Lalu, kami minta ditunda," terang Ahmed Zaki Iskandar dalam rilis resmi, Selasa (1/12).
"Di sana, sempat terjadi argumentasi hingga muncul dua opsi, ditunda acaranya atau dibatasi," lanjut dia.
Sehari setelah itu pada 18 November 2020, Pemkab Tangerang dan Polresta Tangerang bertemu dengan Kapolda dan Gubernur Banten untuk memaparkan rencana haul Syekh Abdul Qodir Jaelani.
Selanjutnya pada 19 November 2020, tim Satgas Covid-19 kembali menggelar rapat yang dihadiri pihak panitia guna membahas pelbagai persoalan.
Hingga akhirnya, disepakati pembatasan jumlah jemaah yang hadir yakni 1.500 orang.
"Sejak awal Pemkab Tangerang telah mengundang pihak panitia acara haul tersebut, terus berkoordinasi dan berkomunikasi terkait rencana penyelenggaraan haul agar tidak mengundang unsur dari luar, hanya lingkungan santri, keluarga serta undangan VVIP saja," tutur dia lagi.
Agar tidak mengecewakan masyarakat, panitia bersama Forkopimda Kabupaten Tangerang kemudian bersepakat menayangkan acara haul melalui YouTube dan televisi lokal Banten. Dengan begitu, masyarakat tetap bisa menyaksikan prosesi haul tanpa hadir ke Ponpes Al-Istiqlaliyyah.
Imbauan dan pengumuman pun disebar, melalui spanduk, baliho hingga, flyer di media sosial (medsos).
![]() |
Polri, TNI, Satpol PP dan Dishub melakukan penyekatan di 12 akses menuju lokasi acara haul. Bahkan menurut Forkopimda, ada ratusan santri dan masyarakat yang diputarbalikkan agar tidak ikut masuk Ponpes.
"Kami sudah melakukan upaya-upaya dan nyatanya tidak membendung hal tersebut, karena masyarakat yang datang tidak hanya menggunakan kendaraan, tapi juga berjalan kaki," Ahmed Zeki beralasan.
Buntut dari kerumunan tersebut, kepolisian berencana meminta keterangan dari pelbagai pihak terkait pelaksanaan haul Syekh Abdul Qodir Jaelani.
Selama proses acara haul, Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengklaim terus mengingatkan jemaah untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 bersama TNI, Satpol PP dan Satgas Covid-19.
"Kami telah melakukan upaya sebelum hari pelaksanannya, hingga proses-proses paksa yaitu pembubaran, hingga melakukan penyekatan di berbagai macam penjuru untuk mengurangi massa yang datang," kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Selasa (01/12/2020).
(ynd/nma)